Rabu, 01 Mei 2013
Selasa, 30 April 2013
Puing-Puing Asa
Lama aku menanti
Berharap ini akan selesai
Kata tiada terucap
Mulut seakan tergagap
Sampai kini,
Aku tetap menanti
Keajaiban itu datang
Cukuplah itu dalam bayang
Aku hendak melangkah
Antara puing-puing asa
Berharap keajaiban datang
Membawa aku ke hidup tenang
(JKT, 300413, AS)
Berharap ini akan selesai
Kata tiada terucap
Mulut seakan tergagap
Sampai kini,
Aku tetap menanti
Keajaiban itu datang
Cukuplah itu dalam bayang
Aku hendak melangkah
Antara puing-puing asa
Berharap keajaiban datang
Membawa aku ke hidup tenang
(JKT, 300413, AS)
Siang Itu (30042013)
Aku hanya mencoba melangkah
walau kaki terseok usang
pada jejalanan ibu kota
kian panas
kian membakar
raga lunglai tak berdaya
tetap aku harus mengayuh
langkah tak pasti menuju pasti
tiada tahu arah itu
terus menuju ke persimpangan
Sungguh
tiada terkira
kalau jalan itu kian panjang
Lebar memang tetapi sempit kutapaki
bagai lorong-lorong neraka
kutapaki walau bersemangat
yah.. dengan semangat '45 kucoba melangkah
melangkah dan terus melangkah
Inikah cobaan itu?
inikah karma untuk salahku?
Inikah buah dari kelalaianku?
Inikah salib yang harus kutebus untuk segala dosaku?
Inikah duri-duri perjuangan yang harus membuatku hati-hati melangkah?
Inikah.... inikah... inikah...???
Tiada lagi tenaga tersisa
tiada lagi kata terucap
tiada lagi nafas terhembus
tiada lagi bayang terasa
tiada lagi mimpi teraih
dalam puing-puing kebingunganku
di siang itu (300413)
(AS, JKT, saat menyaksikan puing-puing asa keberadaanku)
walau kaki terseok usang
pada jejalanan ibu kota
kian panas
kian membakar
raga lunglai tak berdaya
tetap aku harus mengayuh
langkah tak pasti menuju pasti
tiada tahu arah itu
terus menuju ke persimpangan
Sungguh
tiada terkira
kalau jalan itu kian panjang
Lebar memang tetapi sempit kutapaki
bagai lorong-lorong neraka
kutapaki walau bersemangat
yah.. dengan semangat '45 kucoba melangkah
melangkah dan terus melangkah
Inikah cobaan itu?
inikah karma untuk salahku?
Inikah buah dari kelalaianku?
Inikah salib yang harus kutebus untuk segala dosaku?
Inikah duri-duri perjuangan yang harus membuatku hati-hati melangkah?
Inikah.... inikah... inikah...???
Tiada lagi tenaga tersisa
tiada lagi kata terucap
tiada lagi nafas terhembus
tiada lagi bayang terasa
tiada lagi mimpi teraih
dalam puing-puing kebingunganku
di siang itu (300413)
(AS, JKT, saat menyaksikan puing-puing asa keberadaanku)
Label:
Catatan Lepas,
Yang tercecer
Indonesia
Jakarta, Indonesia
Kamis, 11 April 2013
Bimbing aku untuk percaya Dikau Selalu
Dari tulisan Pengikut SetiaMu
Aku tahu bahwa Engkau datang dari atas
Darinya juga kutahu Engkau Penguas segala penguasa
Datang dari atas membawa kami ke atas
ke kediamanMu nan abadi
Dari tulisan itu pula aku tahu
Engkau memberi kesaksian tentang Kebenaran
Walau kadang aku seperti pengadilMu kala itu
selalu bertanya dan terus bertanya:
Apa itu KEBENARAN??
Keberadaanku....pencarianku
pencarian penuh makna
pencarian dalam seluruh
menuju kebenaran yang Engkau wartakan
sang penulis itulah saksi kebenaranMu
Dari tulisan itu..
aku terbantu
menuju pencarianku yang tak berkesudahan
pencarian tentang kebenaran
tentang diriMu
tentang diriku
tentang Engkau di dalam aku
tentang Engkau di dalam mereka
tentang Engkau di dalam Engkau
Kadang tak sanggup aku mencari
pencarianku mentok di persimpangan egoku
mencari sesuatu yang lain
yang membawa aku pada kehancuran
kehancuran adaku dan kalut pikirku
Aku yakin,
Dalam pencarian tiada berujung ini
Diaku selalu menuntunku
menemukan Diaku yang kucari
kebenaran...
DiriMu
Bantu aku Menuju kebenaran
bimbing aku menemukan Dikau
Dalam segala ada, hidup, dan pencarianku
Biar aku percaya selalu
PadaMu
pada kebenaran
Aku sadar
bumi ini akan berlalu
jalan pencarianku terlalu bercabang
namun dalam Dikau, aku yakin
Bimbing aku untuk percaya Dikau Selalu, TUhanku..
Amin
(AS, RWMNGN, 110413)
Aku tahu bahwa Engkau datang dari atas
Darinya juga kutahu Engkau Penguas segala penguasa
Datang dari atas membawa kami ke atas
ke kediamanMu nan abadi
Dari tulisan itu pula aku tahu
Engkau memberi kesaksian tentang Kebenaran
Walau kadang aku seperti pengadilMu kala itu
selalu bertanya dan terus bertanya:
Apa itu KEBENARAN??
Keberadaanku....pencarianku
pencarian penuh makna
pencarian dalam seluruh
menuju kebenaran yang Engkau wartakan
sang penulis itulah saksi kebenaranMu
Dari tulisan itu..
aku terbantu
menuju pencarianku yang tak berkesudahan
pencarian tentang kebenaran
tentang diriMu
tentang diriku
tentang Engkau di dalam aku
tentang Engkau di dalam mereka
tentang Engkau di dalam Engkau
Kadang tak sanggup aku mencari
pencarianku mentok di persimpangan egoku
mencari sesuatu yang lain
yang membawa aku pada kehancuran
kehancuran adaku dan kalut pikirku
Aku yakin,
Dalam pencarian tiada berujung ini
Diaku selalu menuntunku
menemukan Diaku yang kucari
kebenaran...
DiriMu
Bantu aku Menuju kebenaran
bimbing aku menemukan Dikau
Dalam segala ada, hidup, dan pencarianku
Biar aku percaya selalu
PadaMu
pada kebenaran
Aku sadar
bumi ini akan berlalu
jalan pencarianku terlalu bercabang
namun dalam Dikau, aku yakin
Bimbing aku untuk percaya Dikau Selalu, TUhanku..
Amin
(AS, RWMNGN, 110413)
Selasa, 09 April 2013
Angin
Angin bertiup ke mana ia mau,
aku mendengar bunyinya,
tetapi .....
tahukah aku dari mana ia datang??
ke mana ia pergi??
yang bertiup itu..
senantiasa bertiup
walau kadang tiada tertiup
tetap ada
tetap kurasakan
Wujudnya??
tiada pernah aku melihat
tiada pernah aku bersua
tiada kutahu dia berwarna
tiada kutahu dia berwujud
Aromanya??
kadang aku menciumnya
kadang aku menyukainya
tak pelak pula aku membencinya
tapi... apakah aromanya sesuai dengan penciumanku
Angin.. oh angin
itu kadang hanya udara yang bergerak
walau kutak pernah melihat udara itu
yah, dari otak-otak manusia
kutahu itu udara yang bergerak
Angin..
aku bangga padamu
kau beri aku refleksi sederhana
mengenalNya yang tak tersamar
merasakanNya walau tak terjangkau inderaku
Angin,, pelajaran darimu
sungguh amat bermakna bagiku
Kau tak pernah menunjukkan batang hidungmu
namun tetap ada
ya, kau tetap ada
untuk menampakkan adaku
Angin.. terima kasih atas adamu
walau aku tak pernah melihatmu
namun, aku tahu, kau ada
ada bersamaku dan bersama adaNya
Ajar aku merasakan Dia
bantu aku mengalami Dia
Dia yang tak terlihat
Dia yang tak terwujud
Dia yang hanya mampu aku rasakan
Dia yang hanya mampu aku alami
walau tak pelak aku tersesat
Dia tetap ada dalam hidupku
Dia...
Yang membuat aku berada
yang berada bersama adaku
buat aku terus berada
berada di sini, saat ini
di jalan angin ini...
(Rwmngn, 090413-AS)
aku mendengar bunyinya,
tetapi .....
tahukah aku dari mana ia datang??
ke mana ia pergi??
yang bertiup itu..
senantiasa bertiup
walau kadang tiada tertiup
tetap ada
tetap kurasakan
Wujudnya??
tiada pernah aku melihat
tiada pernah aku bersua
tiada kutahu dia berwarna
tiada kutahu dia berwujud
Aromanya??
kadang aku menciumnya
kadang aku menyukainya
tak pelak pula aku membencinya
tapi... apakah aromanya sesuai dengan penciumanku
Angin.. oh angin
itu kadang hanya udara yang bergerak
walau kutak pernah melihat udara itu
yah, dari otak-otak manusia
kutahu itu udara yang bergerak
Angin..
aku bangga padamu
kau beri aku refleksi sederhana
mengenalNya yang tak tersamar
merasakanNya walau tak terjangkau inderaku
Angin,, pelajaran darimu
sungguh amat bermakna bagiku
Kau tak pernah menunjukkan batang hidungmu
namun tetap ada
ya, kau tetap ada
untuk menampakkan adaku
Angin.. terima kasih atas adamu
walau aku tak pernah melihatmu
namun, aku tahu, kau ada
ada bersamaku dan bersama adaNya
Ajar aku merasakan Dia
bantu aku mengalami Dia
Dia yang tak terlihat
Dia yang tak terwujud
Dia yang hanya mampu aku rasakan
Dia yang hanya mampu aku alami
walau tak pelak aku tersesat
Dia tetap ada dalam hidupku
Dia...
Yang membuat aku berada
yang berada bersama adaku
buat aku terus berada
berada di sini, saat ini
di jalan angin ini...
(Rwmngn, 090413-AS)
Minggu, 07 April 2013
Sekedar bayangan
Kutatap wajah itu
wajah semu
dalam bayang kupandang
tiada berupa
tiada kutahu
itu siapa
untuk aku??
tiada kutahu
aku hanya melihat
wajah sekedar bayang
menghias bayangan semu
entah itu di mana
aku tetap mencari
walau sekedar bayang
dalam bayangan semu
untuk menemukan
wajah asli
di balik bayang nan samar
Entah kapan
itu akan terjadi??
wajah semu
dalam bayang kupandang
tiada berupa
tiada kutahu
itu siapa
untuk aku??
tiada kutahu
aku hanya melihat
wajah sekedar bayang
menghias bayangan semu
entah itu di mana
aku tetap mencari
walau sekedar bayang
dalam bayangan semu
untuk menemukan
wajah asli
di balik bayang nan samar
Entah kapan
itu akan terjadi??
Rabu, 31 Oktober 2012
Dia yang di jalan itu
Aku mennelusuri siangnya malam itu
kulihat dia indah nian
tersenyum ramah menyapa dunia
siapakah yang akan menemaninya malam ini
coba aku bertanya tak juga pada dia
aku bertanya pada adaku
siapakah aku sampai aku bertemu dia
dia yang begitu mempesona
kuperhatikan terus dia yang teta tersenyum
meraih kretek filter dan menghisapnya
kuperhatikan dengan sebuah tatap penuh tanya
adakah itu membuatnya nikmat??
aku hanya terus bertanya
pada raga adaku sendiri
adaku tetap memberi tanya pada diriku
siapakah engkau??
dia mendekat
tersenyum dia menatap penuh seluruh
aku pun tersenyum
tiada kata terkata, sulit aku merangkai kalimat
dia memulai percakapan itu
tiada jawab langsung terlontar dari mulutku
hanya senyum kaku syarat tanya yang bisa aku tunjukkan
dia bertanya, aku pun bertanya kepada diriku sendiri
???????????????
????????
???
?
satu tanya dalam seribu keinginan
aku pun terus bergelut dalam kesendirianku
walau dia tetap berada di sampingku
tak kurang senyum manis di bibirnya
menghiasi kebingunganku dalam seribu tanya
akh.. dia
sampai kapan dia ada dan terus berada
menggoda ada yang tercipta buat aku dan dunia
walau dunia tidak mencari
dia tetap dicari
dia
demi dunia dan dia
demi aku dan dunia
yang tak pernah tahu siapa dia, dunia, dan aku
tetap berada di jalan itu
tiada orang tahu dia tetap tersenyum
dia tetap setia menemani aku dan dunia
yang bertanya pada dunia dan ada sendiri
memberi warna indah dan nikmat pada dunia
di akhir pertemuan itu
aku terhanyut dalam nasibnya
dia ada untuk aku tersenyum
walau senyum itu bukan miliknya
dia tersenyum dalam kedukaan mendalam
dia manis dalam kepahitan hidupnya
dia nikmat dalam aneka derita hidupnya sendiri
dia ada dalam keberadaan yang tiada rapuh
aku terdiam di akhir cerita
mengenang dia yang senantiasa setia
menebar senyum kehancuran
menampil wajah manis penuh sakit
akh siapakah yang mampu membawa dia
terbang menuju lautan ada nan indah
berjalan dalam kebenaran tiada sangkal
biar senyumnya suci tiada duka
lembut perawakannya tiada kemunafikan harta
tetap padamu adaku
aku alamatkan seribu satu tanya
pada raga tak kuasa
membawa aku, dia dan dunia
pada ada yang tercipta.. (AS, Jakarta 051211)
kulihat dia indah nian
tersenyum ramah menyapa dunia
siapakah yang akan menemaninya malam ini
coba aku bertanya tak juga pada dia
aku bertanya pada adaku
siapakah aku sampai aku bertemu dia
dia yang begitu mempesona
kuperhatikan terus dia yang teta tersenyum
meraih kretek filter dan menghisapnya
kuperhatikan dengan sebuah tatap penuh tanya
adakah itu membuatnya nikmat??
aku hanya terus bertanya
pada raga adaku sendiri
adaku tetap memberi tanya pada diriku
siapakah engkau??
dia mendekat
tersenyum dia menatap penuh seluruh
aku pun tersenyum
tiada kata terkata, sulit aku merangkai kalimat
dia memulai percakapan itu
tiada jawab langsung terlontar dari mulutku
hanya senyum kaku syarat tanya yang bisa aku tunjukkan
dia bertanya, aku pun bertanya kepada diriku sendiri
???????????????
????????
???
?
satu tanya dalam seribu keinginan
aku pun terus bergelut dalam kesendirianku
walau dia tetap berada di sampingku
tak kurang senyum manis di bibirnya
menghiasi kebingunganku dalam seribu tanya
akh.. dia
sampai kapan dia ada dan terus berada
menggoda ada yang tercipta buat aku dan dunia
walau dunia tidak mencari
dia tetap dicari
dia
demi dunia dan dia
demi aku dan dunia
yang tak pernah tahu siapa dia, dunia, dan aku
tetap berada di jalan itu
tiada orang tahu dia tetap tersenyum
dia tetap setia menemani aku dan dunia
yang bertanya pada dunia dan ada sendiri
memberi warna indah dan nikmat pada dunia
di akhir pertemuan itu
aku terhanyut dalam nasibnya
dia ada untuk aku tersenyum
walau senyum itu bukan miliknya
dia tersenyum dalam kedukaan mendalam
dia manis dalam kepahitan hidupnya
dia nikmat dalam aneka derita hidupnya sendiri
dia ada dalam keberadaan yang tiada rapuh
aku terdiam di akhir cerita
mengenang dia yang senantiasa setia
menebar senyum kehancuran
menampil wajah manis penuh sakit
akh siapakah yang mampu membawa dia
terbang menuju lautan ada nan indah
berjalan dalam kebenaran tiada sangkal
biar senyumnya suci tiada duka
lembut perawakannya tiada kemunafikan harta
tetap padamu adaku
aku alamatkan seribu satu tanya
pada raga tak kuasa
membawa aku, dia dan dunia
pada ada yang tercipta.. (AS, Jakarta 051211)
Langganan:
Postingan (Atom)