Sabtu, 02 Juni 2012

Resume Materi (Individual Diferences)


RESUME
PERKULIAHAN ORIENTASI BARU DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN

HARI, TANGGAL    :  Kamis, 2 Pebruari 2012                    JAM:  13.00-15.00
TOPIK                                    :  Individual Differences                     RUANG: 109


A.  SUMMARY MATERI
       Perbedaan Individu merupakan cara di mana orang berbeda satu sama lain secara konsisten dan tetap. Tidak dapat disangkal lagi bahwa setiap individu walaupun tampak sama secara kasat mata, tetapi tetap memiliki banyak perbedaan. Perbedaan ini nyata dalam aspek fisik-biologis-motoris, sosio-emosional, kognitif, dan sosio-kultural-ekonomis.
       Perbedaan dalam aspek fisik-biologis-motorik, umumnya dapat dilihat secara kasat mata (langsung) atau juga menggunakan alat ukur fisik, seperti perbedaan tinggi dan berat badan, perbedaan jenis kelamin, perbedaan porsi perkembangan individu. Pembedaan individu yang paling mudah untuk diidentifikasi ialah perbedaan individu dalam aspek ini. Melalui pengamatan saja seorang guru bisa mengetahui perbedaan individu siswa dalam aspek ini.
       Perbedaan individu dalam aspek kognitif dan sosio-emosional dapat diukur dengan membandingkan usia mental dan usia kronologisnya. Bila usia mental lebih besar dari usia kronologis, maka kecerdasan individu tersebut akan melebihi 100. Demikianpun bila tingkat usia mental lebih rendah dari usia kronologis, maka tingkat kecerdasan individu tersebut kurang dari 100. Perbedaan kognitif dapat berupa perbedaan tingkatan IQ siswa, gaya belajar dan gaya berpikir siswa. Sedangkan perbedaan soio-emosional tampak dalam bentuk perbedaan kematangan emosional masing-masing siswa. Tentu perbedaan ini tidak hanya dapat diukur secara kasat mata, tetapi butuh penelitian yang mendalam dan menyeluruh terhadap aspek perkembangan inteligensi dan emosionalitas siswa.
       Perbedaan individu dalam aspek sosio-ekonomis-kultural dapat dilihat dalam perbedaan pendapatan orang tua siswa, lingkungan sosial kemasyarakatan dan juga perbedaan gender dalam masyarakat sosial. Untuk mengetahui perbedaan ini, guru bisa melakukan pendekatan dengan orang tua siswa dan juga melakukan pengamatan lapangan berkaitan dengan keadaan sosial masyarakat.
       Mengetahui perbedaan individu sebetulnya merupakan suatu hal penting yang harus diketahui oleh guru. Hal ini erat kaitannya dengan strategi dan perencanaan pengajaran yang dapat dilakukan oleh guru ketika dia berada dan mengajar di kelas yang beragam. Paling tidak ada beberapa hal berikut yang merupakan tujuan utama mempelajari keragaman individu yakni mengakui perbedaan-perbedaan, menghargai perbedaan-perbedaan, memperlakukan setiap individu secara adil, dan membangun kehidupan yang harmonis dalam perbedaan.
       Hal yang tak kala penting juga dari mempelajari keragaman individu ialah agar guru mudah mengaplikasikannya dalam kegiatan pembelajaran. Beberapa aplikasi dalam pembelajaran dari topik perbedaan individu ialah pemberlakuan pendidikan multikultural, penerapan strategi pembelajaran kooperatif, penerapan strategi pendidikan individual, dan penerapan pendidikan inklusif.

B.  ISU DALAM DISKUSI
Ada tiga isu utama yang sempat diperdebatkan dalam pembahasan topik “individual Differences” ini, yakni:
·         Upaya pihak sekolah berkaitan dengan pendidikan multikultural (Pertanyaan dari Siti Hanifah)
1        Bagaimana upaya sekolah untuk mengedepankan pendidikan multikultural?
2        Bagaimana persoalan bahasa dalam pembelajaran?

             Pendidikan multikultural mutlak perlu diterapkan di sekolah. Sekolah dalam segala keterbatasannya, mungkin karena belum siap menerapkan pendidikan multikultural, tidak boleh menyerah, tetapi tetap berusaha untuk menerapkannya.
usaha-usaha yang dilakukan oleh sekolah dalam hal ini ialah mendalami dan mempraksiskan ke-lima dimensi pendidikan multikultural, yakni integritas isi, konstruksi pengetahuan, pengurangan prasangka, mengedepankan pedagogi keadilan, dan memberdayakan lingkungan sekolah.
             Berkaitan dengan soal bahasa, seperti yang diketahui dalam pendidikan dwibahasa, diharapkan agar di sekolah dapat diterapkan pendidikan dwibahasa berpasangan. Dalam satu kelas, seorang guru dapat menuntun anak untuk dapat menggunakan bahasa ibu dan juga bahasa resmi dalam pendidikan. sangat diharapkan agar dengan menerapkan pendidikan dwibahasa, sekolah dan budaya semakin bertalian erat dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Sekolah dapat dilihat sebagai tempat untuk mewariskan nilai-nilai luhur budaya dan budaya dapat berkembang dalam lingkungan sekolah dan menjadikan sekolah sebagai lingkungan berbudaya.

·         Tuntutan dunia kerja: antara IQ dan EI (Pertanyaan dari Zulkifli)
Tuntutan dunia kerja dan juga dunia pendidikan sekarang ini, dalam menerap tenaga kerja atau juga peserta didik dan mahasiswa lebih terfokus pada tes IQ. Apakah hal ini berarti mengesampingkan peran EI yang mestinya sangat berpengaruh dalam diri seseorang?
             Patut diakui bahwa kadang, dunia kerja dan dunia pendidikan lebih mengedepankan nilai IQ individu. Memang ada banyak usaha yang dilakukan untuk membuat seimbang antara emosi dan inteletual individu. Mungkin saja kita bisa lihat dalam tes (psiko-test), bahwa yang ditanya dalam soal-soal tersebut bukan hanya hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan intelektual, tetapi juga berkaitan dengan kemampuan emosional. Boleh jadi, soal yang ada telah dirakit dan direvisi secara terus menerus sehingga item-item soal mungkin bisa mengukur kemampuan individu dalam berbagai keahlian (multiple inteligence dan emotional inteligence)
             Memang konteks kemampuan yang dibutuhkan sekarang adalah individu yang memiliki kecerdasan emosional yang memadai dan itu tidak menjamin bahwa dia memiliki kemampuan IQ yang tinggi. Banyak pengalaman menunjukkan hal ini. bahwa orang yang tinggi IQ-nya belum tentu mudah beradaptasi dalam pekerjaan dan berhasil dalam kerjanya. Sebaliknya orang yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi, walau memiliki rata-rata IQ rendah, selalu berhasil dalam berkarya. Hal seperti ini sesungguhnya merupakan suatu peluang sekaligus tantangan dalam dunia kerja dan pendidikan kita. kita harus berusaha agar dunia kerja dan pendidikan di Indonesia tidak pincang dalam hal mempertimbangkan kemampuan individu. Dalam arti bahwa tidak boleh terlalu menekankan pemahaman tentang kemampuan pada sisi intelek (kognitif) saja tetapi juga harus perlu mempertimbangkan kemampuan emosional dan juga pengalaman dari setiap individu.

·         Mengidentifikasi Kemampuan yang menonjol pada Individu dalam Multiple inteligences (Pertanyaan dari Puryati)
Dalam teori Multiple inteligence, dikenal delapan sisi kemampuan manusia. Bagaimana hal ini dapat diidentifikasi?
                        Multiple inteligences dapat diukur seperti mengetahui IQ individu yang mana, kita mengukur usia mental individu lalu membuat perbandingan dengan usia kronologis. Hanya saja item-item soal untuk mengukur usia mental tersebut merangkum dan mengukur semua kemampuan yang beragam itu. Dalam arti bahwa soal-soal yang ada mesti mengukur kemampuan verbal, kemamuan kinestetik, musikal, matematika, interpersonal, intrapersonal, spasial, dan naturalis.
                        Boleh juga kita mengukur kemampuan masing-masing siswa dalam masing-masing kemampuan, agar kita bisa mengetahui kemampuan spesifik dari setiap siswa. Hal ini sangat penting untuk tes penempatan atau tes dalam memilih program/kelas pendidikan.

C.  REFLEKSI
       Pembahasan dan pendalaman tentang perbedaan individu sangat penting untuk dikuasai dan dipahami oleh guru dan calon tenaga pendidik. Hal ini akan bermanfaat bagi guru dalam menyusun strategi dan perencanaan pembelajaran dalam kelas yang terdiri dari siswa yang beranekaragam. Guru juga tidak akan mengalami kesulitan kalau dia telah mendalami keragaman individu siswanya. Dalam arti mudah bagi guru untuk menemukan strategi yang cocok bagi kegiatan pembelajaran yang dapat merangkum semua siswa dalam keragaman.
       Aplikasi dalam pendidikan sebagaimana yang telah dijelaskan pada bagian resume materi, merupakan hal utama yang harus dilakukan sekolah dalam iklim kemendesakan. Sekolah tidak boleh kehilangan cara dalam mendampingi siswa yang beragam. Sebaliknya sekolah harus terus berusaha untuk bisa mendampingi siswa yang beragam itu.
       Saya pikir, tujuan dan aplikasi mengenai pembahasan individual differences sebagaimana yang telah diutarakan dalam resume materi di atas merupakan hal penting yang harus dipahami guru (pendidik) dan calon tenaga pendidik. Hal ini sangat membantu guru agar lebih profesional dalam melaksanakan profesi mulianya. Guru dan calon guru yang tidak memahami hal ini akan melaksanakan tugasnya dengan pincang. Dikatakan demikian karena kemungkinan besar guru akan berhadapan dengan aneka dikotomi dalam berhadapan dengan siswa/i-nya. Masing-masing siswa memiliki keinginannya yang jelas berbeda dengan siswa yang lainnya. Bagi guru yang sudah mempelajari keberagaman individu tentu akan kurang mengalami kesulitan dalam merangkum dan mendidik semua siswa yang beragam itu. Akan tetapi akan menjadi persoalan bagi guru yang tidak memiliki pemahaman tentang individual differences. Mungkin ia (guru) akan memaksa anak dengan aneka cara dan bahkan menggunakan kekerasan fisik agar anak dapat berkembang sesuai dengan keinginan sang guru. Tentu hal ini sangat tidak diinginkan terjadi dalam lingkup pendidikan.

Nama              : Alfonsus Sam
No.induk        : 7816110450

Tidak ada komentar: