RESUME
PERKULIAHAN
ORIENTASI BARU DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN
HARI,
TANGGAL : Kamis,
2 Pebruari 2012 JAM: 13.00-15.00
TOPIK : Individual
Differences RUANG:
109
A.
SUMMARY
MATERI
Perbedaan
Individu merupakan cara di mana orang berbeda satu sama lain secara konsisten
dan tetap. Tidak dapat disangkal lagi bahwa setiap individu walaupun tampak
sama secara kasat mata, tetapi tetap memiliki banyak perbedaan. Perbedaan ini
nyata dalam aspek fisik-biologis-motoris, sosio-emosional, kognitif, dan
sosio-kultural-ekonomis.
Perbedaan
dalam aspek fisik-biologis-motorik, umumnya dapat dilihat secara kasat mata
(langsung) atau juga menggunakan alat ukur fisik, seperti perbedaan tinggi dan
berat badan, perbedaan jenis kelamin, perbedaan porsi perkembangan individu. Pembedaan
individu yang paling mudah untuk diidentifikasi ialah perbedaan individu dalam
aspek ini. Melalui pengamatan saja seorang guru bisa mengetahui perbedaan
individu siswa dalam aspek ini.
Perbedaan
individu dalam aspek kognitif dan sosio-emosional dapat diukur dengan
membandingkan usia mental dan usia kronologisnya. Bila usia mental lebih besar
dari usia kronologis, maka kecerdasan individu tersebut akan melebihi 100.
Demikianpun bila tingkat usia mental lebih rendah dari usia kronologis, maka tingkat
kecerdasan individu tersebut kurang dari 100. Perbedaan kognitif dapat berupa
perbedaan tingkatan IQ siswa, gaya belajar dan gaya berpikir siswa. Sedangkan
perbedaan soio-emosional tampak dalam bentuk perbedaan kematangan emosional
masing-masing siswa. Tentu perbedaan ini tidak hanya dapat diukur secara kasat
mata, tetapi butuh penelitian yang mendalam dan menyeluruh terhadap aspek
perkembangan inteligensi dan emosionalitas siswa.
Perbedaan
individu dalam aspek sosio-ekonomis-kultural dapat dilihat dalam perbedaan
pendapatan orang tua siswa, lingkungan sosial kemasyarakatan dan juga perbedaan
gender dalam masyarakat sosial. Untuk mengetahui perbedaan ini, guru bisa
melakukan pendekatan dengan orang tua siswa dan juga melakukan pengamatan
lapangan berkaitan dengan keadaan sosial masyarakat.
Mengetahui
perbedaan individu sebetulnya merupakan suatu hal penting yang harus diketahui
oleh guru. Hal ini erat kaitannya dengan strategi dan perencanaan pengajaran
yang dapat dilakukan oleh guru ketika dia berada dan mengajar di kelas yang
beragam. Paling tidak ada beberapa hal berikut yang merupakan tujuan utama
mempelajari keragaman individu yakni mengakui perbedaan-perbedaan, menghargai
perbedaan-perbedaan, memperlakukan setiap individu secara adil, dan membangun
kehidupan yang harmonis dalam perbedaan.
Hal yang tak
kala penting juga dari mempelajari keragaman individu ialah agar guru mudah
mengaplikasikannya dalam kegiatan pembelajaran. Beberapa aplikasi dalam
pembelajaran dari topik perbedaan individu ialah pemberlakuan pendidikan
multikultural, penerapan strategi pembelajaran kooperatif, penerapan strategi
pendidikan individual, dan penerapan pendidikan inklusif.
B.
ISU
DALAM DISKUSI
Ada tiga isu utama yang sempat diperdebatkan dalam
pembahasan topik “individual Differences” ini, yakni:
·
Upaya pihak sekolah
berkaitan dengan pendidikan multikultural (Pertanyaan dari Siti Hanifah)
1
Bagaimana upaya
sekolah untuk mengedepankan pendidikan multikultural?
2
Bagaimana persoalan
bahasa dalam pembelajaran?
Pendidikan
multikultural mutlak perlu diterapkan di sekolah. Sekolah dalam segala
keterbatasannya, mungkin karena belum siap menerapkan pendidikan multikultural,
tidak boleh menyerah, tetapi tetap berusaha untuk menerapkannya.
usaha-usaha yang dilakukan oleh sekolah dalam hal ini ialah mendalami dan mempraksiskan ke-lima dimensi pendidikan multikultural, yakni integritas isi, konstruksi pengetahuan, pengurangan prasangka, mengedepankan pedagogi keadilan, dan memberdayakan lingkungan sekolah.
usaha-usaha yang dilakukan oleh sekolah dalam hal ini ialah mendalami dan mempraksiskan ke-lima dimensi pendidikan multikultural, yakni integritas isi, konstruksi pengetahuan, pengurangan prasangka, mengedepankan pedagogi keadilan, dan memberdayakan lingkungan sekolah.
Berkaitan
dengan soal bahasa, seperti yang diketahui dalam pendidikan dwibahasa,
diharapkan agar di sekolah dapat diterapkan pendidikan dwibahasa berpasangan.
Dalam satu kelas, seorang guru dapat menuntun anak untuk dapat menggunakan
bahasa ibu dan juga bahasa resmi dalam pendidikan. sangat diharapkan agar
dengan menerapkan pendidikan dwibahasa, sekolah dan budaya semakin bertalian
erat dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Sekolah dapat dilihat
sebagai tempat untuk mewariskan nilai-nilai luhur budaya dan budaya dapat berkembang
dalam lingkungan sekolah dan menjadikan sekolah sebagai lingkungan berbudaya.
·
Tuntutan dunia
kerja: antara IQ dan EI (Pertanyaan dari Zulkifli)
Tuntutan dunia kerja dan juga dunia pendidikan sekarang
ini, dalam menerap tenaga kerja atau juga peserta didik dan mahasiswa lebih
terfokus pada tes IQ. Apakah hal ini berarti mengesampingkan peran EI yang
mestinya sangat berpengaruh dalam diri seseorang?
Patut
diakui bahwa kadang, dunia kerja dan dunia pendidikan lebih mengedepankan nilai
IQ individu. Memang ada banyak usaha yang dilakukan untuk membuat seimbang
antara emosi dan inteletual individu. Mungkin saja kita bisa lihat dalam tes
(psiko-test), bahwa yang ditanya dalam soal-soal tersebut bukan hanya hal-hal
yang berkaitan dengan kemampuan intelektual, tetapi juga berkaitan dengan
kemampuan emosional. Boleh jadi, soal yang ada telah dirakit dan direvisi
secara terus menerus sehingga item-item soal mungkin bisa mengukur kemampuan
individu dalam berbagai keahlian (multiple inteligence dan emotional inteligence)
Memang
konteks kemampuan yang dibutuhkan sekarang adalah individu yang memiliki
kecerdasan emosional yang memadai dan itu tidak menjamin bahwa dia memiliki
kemampuan IQ yang tinggi. Banyak pengalaman menunjukkan hal ini. bahwa orang
yang tinggi IQ-nya belum tentu mudah beradaptasi dalam pekerjaan dan berhasil
dalam kerjanya. Sebaliknya orang yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi,
walau memiliki rata-rata IQ rendah, selalu berhasil dalam berkarya. Hal seperti
ini sesungguhnya merupakan suatu peluang sekaligus tantangan dalam dunia kerja
dan pendidikan kita. kita harus berusaha agar dunia kerja dan pendidikan di
Indonesia tidak pincang dalam hal mempertimbangkan kemampuan individu. Dalam
arti bahwa tidak boleh terlalu menekankan pemahaman tentang kemampuan pada sisi
intelek (kognitif) saja tetapi juga harus perlu mempertimbangkan kemampuan
emosional dan juga pengalaman dari setiap individu.
·
Mengidentifikasi
Kemampuan yang menonjol pada Individu dalam Multiple inteligences (Pertanyaan
dari Puryati)
Dalam teori Multiple inteligence, dikenal delapan sisi
kemampuan manusia. Bagaimana hal ini dapat diidentifikasi?
Multiple
inteligences dapat diukur seperti mengetahui IQ individu yang mana, kita
mengukur usia mental individu lalu membuat perbandingan dengan usia kronologis.
Hanya saja item-item soal untuk mengukur usia mental tersebut merangkum dan
mengukur semua kemampuan yang beragam itu. Dalam arti bahwa soal-soal yang ada
mesti mengukur kemampuan verbal, kemamuan kinestetik, musikal, matematika,
interpersonal, intrapersonal, spasial, dan naturalis.
Boleh
juga kita mengukur kemampuan masing-masing siswa dalam masing-masing kemampuan,
agar kita bisa mengetahui kemampuan spesifik dari setiap siswa. Hal ini sangat
penting untuk tes penempatan atau tes dalam memilih program/kelas pendidikan.
C.
REFLEKSI
Pembahasan
dan pendalaman tentang perbedaan individu sangat penting untuk dikuasai dan
dipahami oleh guru dan calon tenaga pendidik. Hal ini akan bermanfaat bagi guru
dalam menyusun strategi dan perencanaan pembelajaran dalam kelas yang terdiri
dari siswa yang beranekaragam. Guru juga tidak akan mengalami kesulitan kalau
dia telah mendalami keragaman individu siswanya. Dalam arti mudah bagi guru
untuk menemukan strategi yang cocok bagi kegiatan pembelajaran yang dapat
merangkum semua siswa dalam keragaman.
Aplikasi
dalam pendidikan sebagaimana yang telah dijelaskan pada bagian resume materi,
merupakan hal utama yang harus dilakukan sekolah dalam iklim kemendesakan.
Sekolah tidak boleh kehilangan cara dalam mendampingi siswa yang beragam.
Sebaliknya sekolah harus terus berusaha untuk bisa mendampingi siswa yang
beragam itu.
Saya pikir,
tujuan dan aplikasi mengenai pembahasan individual differences sebagaimana yang
telah diutarakan dalam resume materi di atas merupakan hal penting yang harus
dipahami guru (pendidik) dan calon tenaga pendidik. Hal ini sangat membantu
guru agar lebih profesional dalam melaksanakan profesi mulianya. Guru dan calon
guru yang tidak memahami hal ini akan melaksanakan tugasnya dengan pincang.
Dikatakan demikian karena kemungkinan besar guru akan berhadapan dengan aneka
dikotomi dalam berhadapan dengan siswa/i-nya. Masing-masing siswa memiliki
keinginannya yang jelas berbeda dengan siswa yang lainnya. Bagi guru yang sudah
mempelajari keberagaman individu tentu akan kurang mengalami kesulitan dalam
merangkum dan mendidik semua siswa yang beragam itu. Akan tetapi akan menjadi
persoalan bagi guru yang tidak memiliki pemahaman tentang individual
differences. Mungkin ia (guru) akan memaksa anak dengan aneka cara dan bahkan
menggunakan kekerasan fisik agar anak dapat berkembang sesuai dengan keinginan
sang guru. Tentu hal ini sangat tidak diinginkan terjadi dalam lingkup
pendidikan.
Nama : Alfonsus Sam
No.induk : 7816110450
Tidak ada komentar:
Posting Komentar