Tampilkan postingan dengan label Catatan Lepas. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Catatan Lepas. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 April 2013

Puing-Puing Asa

Lama aku menanti
Berharap ini akan selesai
Kata tiada terucap
Mulut seakan tergagap

Sampai kini,
Aku tetap menanti
Keajaiban itu datang
Cukuplah itu dalam bayang

Aku hendak melangkah
Antara puing-puing asa
Berharap keajaiban datang
Membawa aku ke hidup tenang

(JKT, 300413, AS)

Siang Itu (30042013)

Aku hanya mencoba melangkah
walau kaki terseok usang
pada jejalanan ibu kota
kian panas
kian membakar
raga lunglai tak berdaya
tetap aku harus mengayuh
langkah tak pasti menuju pasti
tiada tahu arah itu
terus menuju ke persimpangan

Sungguh
tiada terkira
kalau jalan itu kian panjang
Lebar memang tetapi sempit kutapaki
bagai lorong-lorong neraka
kutapaki walau bersemangat
yah.. dengan semangat '45 kucoba melangkah
melangkah dan terus melangkah

Inikah cobaan itu?
inikah karma untuk salahku?
Inikah buah dari kelalaianku?
Inikah salib yang harus kutebus untuk segala dosaku?
Inikah duri-duri perjuangan yang harus membuatku hati-hati melangkah?
Inikah.... inikah... inikah...???

Tiada lagi tenaga tersisa
tiada lagi kata terucap
tiada lagi nafas terhembus
tiada lagi bayang terasa
tiada lagi mimpi teraih
dalam puing-puing kebingunganku
di siang itu (300413)

(AS, JKT, saat menyaksikan puing-puing asa keberadaanku)

Kamis, 11 April 2013

Bimbing aku untuk percaya Dikau Selalu

Dari tulisan Pengikut SetiaMu
Aku tahu bahwa Engkau datang dari atas
Darinya juga kutahu Engkau Penguas segala penguasa
Datang dari atas membawa kami ke atas
ke kediamanMu nan abadi

Dari tulisan itu pula aku tahu
Engkau memberi kesaksian tentang Kebenaran
Walau kadang aku seperti pengadilMu kala itu
selalu bertanya dan terus bertanya:
Apa itu KEBENARAN??

Keberadaanku....pencarianku
pencarian penuh makna
pencarian dalam seluruh
menuju kebenaran yang Engkau wartakan
sang penulis itulah saksi kebenaranMu

Dari tulisan itu..
aku terbantu
menuju pencarianku yang tak berkesudahan
pencarian tentang kebenaran
tentang diriMu
tentang diriku
tentang Engkau di dalam aku
tentang Engkau di dalam mereka
tentang Engkau di dalam Engkau

Kadang tak sanggup aku mencari
pencarianku mentok di persimpangan egoku
mencari sesuatu yang lain
yang membawa aku pada kehancuran
kehancuran adaku dan kalut pikirku

Aku yakin,
Dalam pencarian tiada berujung ini
Diaku selalu menuntunku
menemukan Diaku yang kucari
kebenaran...
DiriMu

Bantu aku Menuju kebenaran
bimbing aku menemukan Dikau
Dalam segala ada, hidup, dan pencarianku
Biar aku percaya selalu
PadaMu
pada kebenaran

Aku sadar
bumi ini akan berlalu
jalan pencarianku terlalu bercabang
namun dalam Dikau, aku yakin
Bimbing aku untuk percaya Dikau Selalu, TUhanku..
Amin
(AS, RWMNGN, 110413)

Selasa, 09 April 2013

Angin

Angin bertiup ke mana ia mau,
aku mendengar bunyinya,
tetapi .....
tahukah aku dari mana ia datang??
ke mana ia pergi??



yang bertiup itu..
senantiasa bertiup
walau kadang tiada tertiup
tetap ada
tetap kurasakan

Wujudnya??
tiada pernah aku melihat
tiada pernah aku bersua
tiada kutahu dia berwarna
tiada kutahu dia berwujud

Aromanya??
kadang aku menciumnya
kadang aku menyukainya
tak pelak pula aku membencinya
tapi... apakah aromanya sesuai dengan penciumanku

Angin.. oh angin
itu kadang hanya udara yang bergerak
walau kutak pernah melihat udara itu
yah, dari otak-otak manusia
kutahu itu udara yang bergerak

Angin..
aku bangga padamu
kau beri aku refleksi sederhana
mengenalNya yang tak tersamar
merasakanNya walau tak terjangkau inderaku

Angin,, pelajaran darimu
sungguh amat bermakna bagiku
Kau tak pernah menunjukkan batang hidungmu
namun tetap ada
ya, kau tetap ada
untuk menampakkan adaku

Angin.. terima kasih atas adamu
walau aku tak pernah melihatmu
namun, aku tahu, kau ada
ada bersamaku dan bersama adaNya

Ajar aku merasakan Dia
bantu aku mengalami Dia
Dia yang tak terlihat
Dia yang tak terwujud

Dia yang hanya mampu aku rasakan
Dia yang hanya mampu aku alami
walau tak pelak aku tersesat
Dia tetap ada dalam hidupku

Dia...
Yang membuat aku berada
yang berada bersama adaku
buat aku terus berada
berada di sini, saat ini
di jalan angin ini...

(Rwmngn, 090413-AS)

Senin, 28 Mei 2012

Cerita Tentang Kita


Tentang diriku, hanya aku yang tahu, tidak juga kau. 

Tentang dirimu, hanya engkau yang tahu, tidak juga aku

Tentang kita, aku harus tahu, dan juga kau 

Tentang mereka, hanya mereka yang tahu, tidak juga kita
Tentang kami, hanya kami yang tahu, tidak juga kamu

Tentang dia, hanya dia yang tahu, tidak juga kau dan aku
 

(AS, Jkt,28052013)

Jumat, 25 Mei 2012

Dirmu adalah dirimu sendiri

Saat anda memaksa orang lain untuk memenuhi keinginan anda, saat itu juga anda dipaksa oleh orang lain untuk memenuhi keinginannya. 
Bertahanlah dan tetaplah menjadi diri sendiri, bukan dengan cara mengatakan kepada dunia tentang keberadaanmu dan memaksa dunia menerima dirimu, tetapi katakanlah kepada diri anda sendiri bahwa itulah anda. 
Tetaplah menjadi dirimu sendiri.

Minggu, 13 Mei 2012

AKu sendiri

Aku sendiri di sini
menanti kelamnya malam yang semakin larut
dalam kepekatan bisu sang rembulan malam
merajut mimpi di hari esok.
jangan pergi begitu saja malamku
aku ingin bertanya padamu
tentang apa yang harus kulakukan di hari esok
semoga dikau memanduku
dalam mimpi tidurku malam ini

Selasa, 01 November 2011

Pembelajaran Matematika: Mungkinkah mengontrol Domain Afektif

Pembelajaran Matematika: mungkinkah mengontrol domain Afektif?

 (catatan Lepas)


Suatu ketika, kelas kami mendiskusikan taksonomi pendidikan domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sang dosen pengampuh memulai penegasannya dengan mengetengahkan persoalan pengukuran dalam pendidikan. beliau menegaskan bahwa dewasa ini, kebanyakan guru dan dosen tidak jeli dalam mengukur tingkat ketercapain belajar siswa/mahasiswa. perhatian pertama dalam pengukuran lebih kepada ketercapaian domain kognitif dan sedikit psikomotorik, sedangkan domain afektif dikesampingkan.
Seorang guru yang profesional, harus mampu merangkum semua domain untuk tujuan mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran. Tidak boleh hanya untuk menjelaskan dan mengetahui sesuatu, tetai juga dapat merasakan dan melaksanakan suatu kegiatan. dan ini harus diterapkan dalam semua bidang studi. 

Lalu kami diberi kesempatan untuk bertanya dan melanjutkan diskusi. sejenak aku tertegun merenungkan apa yang baru dijelaskan. aku mencoba mengangkat persoalan dalam mata pelajaran matematika dalam perbandingannya dengan mata pelajaran Agama. kalau agama, ya mudah untuk kita mengontrol ketercapaian antara tiga domain itu secara holistik. kalau matematika???? apakah mungkin seorang guru dapat mengarahkan siswa untuk mematangkan aspek afektifnya?? 

kawan-kawan sekelas diajak untuk mendiskusikan soal ini. segala argumentasi diungkapkan. ada yang katakan bahwa, itu tergantung dari tujuan pembelajaran umum dari mata pelajaran itu sendiri. ada juga yang mengatakan bahwa itu tergantung dari karakteristik pembelajaran tersebut. matematika ya tidak mungkin untuk didiskusikan seperti ini, apa lagi berkaitan dengan afektif. matematika lebih pada kognitif-logika dan mencoba menerapkan. jadi matematika lebih menekankan aspek kognitif dan psikomotorik. 
Diskusi yang amat panjang ini, berakhir pada simpulan dari sang Dosen. beliau menegaskan bahwa, tidak hanya dalam mata pelajaran tertentu, aspek afektif diperhatikan, tetapi di semua mata pelajaran. matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah juga mengedepankan pencapaian tujuan yang jelas dan merambah aspek kognitif, afektif dan psikomotorik secara holistik.

Ada dua pendasaran yang memperkuat argumen ini.Pertama, peran guru dalam mengampu mata pelajaran tertentu di sekolah ada dua, yakni sebagai pengajar dan pendidik. sebagai pengajar, guru hadir sebagai sumber dan media pembelajaran yang efektif dan menjadi fasilitator dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai pendidik, dia memiliki peran strategis untuk bisa menjadi tokoh panutan bagi anak didiknya. dia adalah orang tua yang mendidik anak-anaknya kepada kebenaran. jadi mau tidak mau, seorang guru entah dia mengampu mata pelajaran apa saja memiliki tanggung jawab untuk mendidik anak menjadi anak yang berakhlak mulia, disipli, jujur, dan memiliki peribadi yang matang.
Kedua, ada banyak nilai yang didapatkan dalam pembelajaran matematika yang menyentuh aspek efektif. nilai-nilai tersebut ialah: kejujuran,kerajinan, ketelitian, kecepatan, ketepatan, keuletan. semuanya merupakan nilai-nilai yang erat berkaitan dengan domain afektif dalam taksonomi pendidikan.

Jadi, pengukuran pencapaian pembelajaran dalam matematika juga harus mengukur ketercapaian dalam domain kognitif, afektif, dan psikomotorik secara holistik dan merata. tidak boleh menitikberatkan pada satu domain saja. 
(coretan pribadi, Jakarta 251011)

Kamis, 20 Oktober 2011

Perjalanan itu Perjalanan

Kehidupan dan arah hidupku merupakan perjalanan dan jalan panjang. kucoba mengayunkan langkah pada tapak-tapak jalan yang kudapat, kurasa semuanya hanyalah perjalanan. sebuah perjalanan yang tiada kutemui pangkal muaranya.
terkadang aku hanya mencoba berjalan, namun percobaan itu tiada berakhir, karena perjalanan bukan percobaan, melainkan kebenaran.
walau perjalananku kukatakan sebagai kebenaran, namun kebenaran perjalanan itu tak lebih dari suatu teka-teki nan misteri bagiku. Aku memahami dan bahkan menghayatinya sebagai kebenaran, namun esok aku kan tetap menmukan bahwa kebenaran itu tetap disalahkan.