Aku mennelusuri siangnya malam itu
kulihat dia indah nian
tersenyum ramah menyapa dunia
siapakah yang akan menemaninya malam ini
coba aku bertanya tak juga pada dia
aku bertanya pada adaku
siapakah aku sampai aku bertemu dia
dia yang begitu mempesona
kuperhatikan terus dia yang teta tersenyum
meraih kretek filter dan menghisapnya
kuperhatikan dengan sebuah tatap penuh tanya
adakah itu membuatnya nikmat??
aku hanya terus bertanya
pada raga adaku sendiri
adaku tetap memberi tanya pada diriku
siapakah engkau??
dia mendekat
tersenyum dia menatap penuh seluruh
aku pun tersenyum
tiada kata terkata, sulit aku merangkai kalimat
dia memulai percakapan itu
tiada jawab langsung terlontar dari mulutku
hanya senyum kaku syarat tanya yang bisa aku tunjukkan
dia bertanya, aku pun bertanya kepada diriku sendiri
???????????????
????????
???
?
satu tanya dalam seribu keinginan
aku pun terus bergelut dalam kesendirianku
walau dia tetap berada di sampingku
tak kurang senyum manis di bibirnya
menghiasi kebingunganku dalam seribu tanya
akh.. dia
sampai kapan dia ada dan terus berada
menggoda ada yang tercipta buat aku dan dunia
walau dunia tidak mencari
dia tetap dicari
dia
demi dunia dan dia
demi aku dan dunia
yang tak pernah tahu siapa dia, dunia, dan aku
tetap berada di jalan itu
tiada orang tahu dia tetap tersenyum
dia tetap setia menemani aku dan dunia
yang bertanya pada dunia dan ada sendiri
memberi warna indah dan nikmat pada dunia
di akhir pertemuan itu
aku terhanyut dalam nasibnya
dia ada untuk aku tersenyum
walau senyum itu bukan miliknya
dia tersenyum dalam kedukaan mendalam
dia manis dalam kepahitan hidupnya
dia nikmat dalam aneka derita hidupnya sendiri
dia ada dalam keberadaan yang tiada rapuh
aku terdiam di akhir cerita
mengenang dia yang senantiasa setia
menebar senyum kehancuran
menampil wajah manis penuh sakit
akh siapakah yang mampu membawa dia
terbang menuju lautan ada nan indah
berjalan dalam kebenaran tiada sangkal
biar senyumnya suci tiada duka
lembut perawakannya tiada kemunafikan harta
tetap padamu adaku
aku alamatkan seribu satu tanya
pada raga tak kuasa
membawa aku, dia dan dunia
pada ada yang tercipta.. (AS, Jakarta 051211)
Tampilkan postingan dengan label PUISI-PUISI. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PUISI-PUISI. Tampilkan semua postingan
Rabu, 31 Oktober 2012
Senin, 28 Mei 2012
Cerita Tentang Kita
Tentang dirimu, hanya engkau yang tahu, tidak juga aku
Tentang kita, aku harus tahu, dan juga kau
Tentang mereka, hanya mereka yang tahu, tidak juga kita
Tentang kami, hanya kami yang tahu, tidak juga kamu
Tentang dia, hanya dia yang tahu, tidak juga kau dan aku
(AS, Jkt,28052013)
Label:
Catatan Lepas,
PUISI-PUISI,
Yang tercecer
Indonesia
DKI Jakarta, Indonesia
Selasa, 22 Mei 2012
Selamat Pagi (2)
Pagi nan indah...membias fajar...
Memancarkan cahaya hangat nan pesona
Aku tertegun....
menatap asa...
berharap dan selalu berharap secerah fajar merekah..
PadaMu sang Ada aku berharap..
Tinggal bersama dan dalam adaMu..
Walau DIkau telah pergi
DoaMu menghiasi warna adaku
Terima kasih Tuhanku...
Selamat pagi buat Dikau pemilik Fajar segala fajar
Selamat pagi buatmu semua, rekan-rekan pemilik fajar....
(Jkt 22052012)
Memancarkan cahaya hangat nan pesona
Aku tertegun....
menatap asa...
berharap dan selalu berharap secerah fajar merekah..
PadaMu sang Ada aku berharap..
Tinggal bersama dan dalam adaMu..
Walau DIkau telah pergi
DoaMu menghiasi warna adaku
Terima kasih Tuhanku...
Selamat pagi buat Dikau pemilik Fajar segala fajar
Selamat pagi buatmu semua, rekan-rekan pemilik fajar....
(Jkt 22052012)
Aku dan Dia
Dia berkata-kata...
Tidak lagi memakai kiasan...
Semuanya tentang DiriNya, tentang saat-Nya
Saatnya datang, bahkan sudah datang
Dia mengalahkan dunia
Damai sejahtera dilimpahkan untuk kita semua.
Selamat pagi sahabat-sahabatku (JKT 21052012)
Tidak lagi memakai kiasan...
Semuanya tentang DiriNya, tentang saat-Nya
Saatnya datang, bahkan sudah datang
Dia mengalahkan dunia
Damai sejahtera dilimpahkan untuk kita semua.
Selamat pagi sahabat-sahabatku (JKT 21052012)
Sabtu, 19 Mei 2012
Malam nan Damai
Lelah kumelangkah
Mengais rejeki hari tadi
Aku membawa raga ini
Pada malam nan damai
Malam nan damai
bawa adaku pada angan menatap asa
Mimpikan esok fajar nan cerah
Agar mantap aku berharap pada Dia Sang empunya harapanku
Malam nan damai
Aku kan beranjak mengarungi samudera mimpi
Kenangkan Indahnya pengalaman hari
Merangkai kata memupuk harap
Selamat tinggal hari ini,
Selamat datang malam nan damai
Selamat malam Dikau empunya malam
Selamat malam Buatmu semuanya... (AS Jakarta, 221011)
Mengais rejeki hari tadi
Aku membawa raga ini
Pada malam nan damai
Malam nan damai
bawa adaku pada angan menatap asa
Mimpikan esok fajar nan cerah
Agar mantap aku berharap pada Dia Sang empunya harapanku
Malam nan damai
Aku kan beranjak mengarungi samudera mimpi
Kenangkan Indahnya pengalaman hari
Merangkai kata memupuk harap
Selamat tinggal hari ini,
Selamat datang malam nan damai
Selamat malam Dikau empunya malam
Selamat malam Buatmu semuanya... (AS Jakarta, 221011)
Siang nan Indah
Kuayunkan langkahku menuju persimpangan itu
tiada tergubris teriknya mentari menyemat
Sekujur tubuh bersimbah keringat
Aku tetap menuju ke persimpangan itu
Di persimpangan itu
Orang banyak menanti
tiada kutahu penantian mereka
Aku mencoba meneruskan langkahku ke persimpangan itu
Langkahku terseok..
Oleh kusam dan buramnya sejarah
Namun aku tetap berusaha
Menuju ke Persimpangan itu
Kini aku sampai di persimpangan itu
wajah sang mentari ceriah namun menyengatkan
Langit biru kutatap kala di persimpangan itu
Ke mana aku melangkah???
Padamu langit kubertanya...
padamu Mentari kuberi soal ini
padamu kerikil jejalan ku hempaskan soal ini
padamu dan juga padamu semuanya kubertanya
Sang Empunya pertanyaan dan segala jawab
datanglah memberi sinar budi bagiku
Aku Kangen Dikau
Aku mau jaddi milikMu
Bawa daku ke jalanMu
jangan biarkan aku di persimpangan ini....
Mat siang buat Dikau sumber segala jalan
mat siang buat rekan-rekan pengembara sekalian....(AS Jakarta, 221011)
tiada tergubris teriknya mentari menyemat
Sekujur tubuh bersimbah keringat
Aku tetap menuju ke persimpangan itu
Di persimpangan itu
Orang banyak menanti
tiada kutahu penantian mereka
Aku mencoba meneruskan langkahku ke persimpangan itu
Langkahku terseok..
Oleh kusam dan buramnya sejarah
Namun aku tetap berusaha
Menuju ke Persimpangan itu
Kini aku sampai di persimpangan itu
wajah sang mentari ceriah namun menyengatkan
Langit biru kutatap kala di persimpangan itu
Ke mana aku melangkah???
Padamu langit kubertanya...
padamu Mentari kuberi soal ini
padamu kerikil jejalan ku hempaskan soal ini
padamu dan juga padamu semuanya kubertanya
Sang Empunya pertanyaan dan segala jawab
datanglah memberi sinar budi bagiku
Aku Kangen Dikau
Aku mau jaddi milikMu
Bawa daku ke jalanMu
jangan biarkan aku di persimpangan ini....
Mat siang buat Dikau sumber segala jalan
mat siang buat rekan-rekan pengembara sekalian....(AS Jakarta, 221011)
Jumat, 04 November 2011
Pagi yang Indah
Pagi nan indah...membias fajar...
Memancarkan cahaya hangat nan pesona
Aku tertegun....
menatap asa...
berharap secerah fajar merekah..
PadaMu sang Ada aku berharap
Selamat pagi buat Dikau pemilik Fajar segala fajar
Selamat pagi buatmu semua, rekan-rekan pemilik fajar....
( Aphonks, Jakarta,221011)
Selamat Pagi
Oleh Alfonsus Sam · 22 Oktober 2011
Mentari pagi nan manis
menampakan rona-rona fajar
bawa aku pada alam nyata
wujudkan mimpi semalam
selamat pagi matahariku
selamat pagi Tuhanku
selamat pagi semuanya (AS JAkarta 221011)
menampakan rona-rona fajar
bawa aku pada alam nyata
wujudkan mimpi semalam
selamat pagi matahariku
selamat pagi Tuhanku
selamat pagi semuanya (AS JAkarta 221011)
Langganan:
Postingan (Atom)