Sabtu, 02 Juni 2012

Penelitian Ex post facto


PENELITIAN EX POST FACTO/KAUSAL KOMPARATIF
I.     Pengantar
       Dewasa ini, pentingnya peran penelitian ilmiah sangat dirasakan guna mengkaji aneka persoalan dan mencari jalan keluar dari suatu persoalan. Boleh jadi penelitian dikatakan sebagai sarana untuk mengklasifikasi masalah, mencari teori, menguji teori, dan memecahkan masalah.[1] Lebih dari sekedar keterampilan, penelitian adalah sebuah  cara berpikir, yakni mencermati secara kritis berbagai aspek dari profesi yang kita jalani; memahami dan merumuskan pedoman-pedomam utama yang menentukan  prosedur khusus; mengembangkan dan menguji teori-teori baru bagi perbaikan profesi yang kita jalani.[2]
       Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.[3] Ada banyak jenis penelitian dan pengklasifikasiannya. Dari semua jenis penelitian masing-masing memiliki kelebihan (keunggulan) dan juga kekurangan (kelemahan). Kelemahan dan kelebihan inilah yang memberi petunjuk bagi peneliti untuk melakukan penelitian secara tepat sasar dan sesuai dengan bidang yang ditelitinya. Tentu semuanya itu bisa dilakukan apabila peneliti memahami secara mendalam tentang karakteristik setiap penelitian.
       Penelitian ex post facto atau juga yang dikenal dengan nama penelitian kausal komparatif merupakan salah satu dari aneka jenis penelitian. Jenis penelitian ini tergolong jenis penelitian dari perspektif metode. Dalam makalah ini, pemakalah mencoba menguraikan secara mendalam tema tentang penelitian kausal komparatif.
       Eksplisitasi tema yang akan dibahas dalam makalah ini meliputi definisi penelitian kausal komparatif, perbandingan penelitian kausal komparatif dengan penelitian korelasional dan eksperimental, prosedur penelitian kausal komparatif, analisis data, desain penelitian kausal komparatif, sistematika penulisan laporan penelitian kausal komparatif, serta kelebihan dan kekurangan penelitian kausal komparatif.           

II. Metode Penelitan Ex post facto:
2.1  Definisi
      Secara etimologis, “Ex post facto” merupakan kata bahasa latin yang artinya dapat diterjemahkan sebagai  “setelah kejadian; setelah fakta”.[4] Dalam penelitian ex post facto, peneliti menyelediki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau variabel-variabel.
      Kerlinger mendefinisikan ex post facto yang disebutnya sebagai penelitian kausal komparatif sebagai pencarian empirik yang sistematik yang didalamnya ilmuwan tidak dapat menggolongkan langsung variabel-variabel bebas karena peristiwanya telah terjadi ata karena menurut sifatnya tidak dapat dimanupulasi.[5] Simpulan tentang hubungan antara variabel dilakukan tanpa intervensi secara langsung sesuai dengan variasi variabel bebas dan variabel terikat.
      Sementara itu, menurut Gay penelitian Kausal komparatif atau ex post facto adalalah penelitian di mana peneliti berusaha menentukan penyebab atau alasan, untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok individu. Dengan perkataan lain, telah diamati bahwa kelompok berbeda pada beberapa variabel dan peneliti berusaha untuk mengidentifikasi faktor utama yang menyebabkan perbedaan tersebut. Gay menyatakan bahwa dalam metode penelitian ini, peneliti berusaha untuk menentukan sebabatau alasan adanya perbedaan dalam tingkah laku atau status kelompok individu. Dalam artian, peneliti mengamati bahwa kelompok yang berbeda pada beberapa variabel dan kemudian berusaha mengidentifikasi faktor utama penyebab perbedaan tersebut.[6]
      Jadi, penelitian ex post facto adalah penelitian yang dibuat setelah fakta/kegiatan itu ada, tanpa memanipulasi variabel-variabelnya. Yang diteliti hanya penyebab atau alasan perbedaan karena pengaruh dan yang mempengaruhi telah terjadi. Untuk lebih jelasnya, akan diuraikan mengenai perbedaan antara penelitian ex post facto dengan penelitian korelasional dan eksperimental.

2.2  Perbandingan Penelitian ex post facto dengan Penelitian Korelasional dan Eksperimen.[7]
     Penelitian Kausal komparatif dengan penelitian Korelasional mungkin membingungkan karena keduanya sama-sama tidak memanipulasi data dan hal yang sama mengenai interpretasi hasil, tidak dapat dimanipulasi. Yang menjadi perbedaan keduanya ialah bahwa penelitian kausal komparatif melibatkan dua atau lebih kelompok dan satu variabel bebas, sedangkan pada penelitian korelasional biasanya melibatkan dua atau lebih variabel dan satu kelompok.
     Selain itu, penelitan kausal komparatif melengkapi hubungan sebab akibat lebih baik dari pada penelitian korelasional. Penelitian kausal komparatif selalu berupaya untuk menentukan alasan atau sebab untuk status yang berlaku umum dari fenomena yang diteliti. Studi kausal komparatif berusaha untuk menetapkan hubungan sebab akibat, sementara penelitian korelasional berupaya menentukan apakah dan seberapa kuat suatu hubungan ada antara dua atau lebih variabel yang tidak dikuantitatifkan.
     Sementara itu, mengenai perbandingan penelitian kausal komparatif dengan penelitan eksperimental, Gay menyatakan bahwa dapat dimengerti jika kedua penelitian ini sulit dibedakan. Keduanya menyatakan hubungan sebab akibat dan perbandingan kelompok, namun dalam studi eksperimental, peneliti menciptakan penyebab, dengan sengaja membuat perbedaan kelompok, kemudian mengamati pengaruh yang berbeda pada beberapa variabel terikat, sedangkan dalam studi kausal komparatif sebaliknya. Peneliti pertama mengamati pengaruh dan mencoba menentukan penyebabnya. Dengan perkataan lain, peneliti berupaya  menentukan perbedaan antara dua kelompok yang telah ditunjukkan pada perbedaan yang teramati pada beberapa variabel.
     Secara sederhana, perbedaan antara studi eksperimental dan studi kausal komparatif adalah bahwa dalam studi eksperimental, variabel bebas sebagai penyebab dimanipulasi, sedangkan dalam kausal komparatif tidak, ia telah muncul sebelumnya. Dalam penelitian eksperimental, peneliti dapat membentuk kelompok secara random (acak) dan memanipulasi suatu variabel sedangkan dalam penelitian kausal komparatif, kelompok telah terbentuk sebelumnya dan perbedaan telah terjadi pada variabel bebas.
     Variabel bebas dalam penelitian kausal komparatif adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi (seperti status sosial ekonomi), tidak boleh dimanipulasi (jumlah rokok yang diisap setiap hari), atau variabel yang secara sederhana tidak dapat dimanipulasi tetapi dapat (seperti metode pengajaran membaca).

2.3  Prosedur penelitian kausal komparatif
      Prosedur penelitian kausal komparatif tidak berbeda dengan penelitian lain, selalu melewati lima tahapan berikut. Pertama, penentuan masalah penelitian; dalam perumusan masalah penelitian, peneliti berspekulasi tentang penyebab fenomena berdasarkan penelitian sebelumnya, teori, atau pengamatan. Kedua, penentuan kelompok yang memiliki kareakteristik yang ingin diteliti. Ketiga, pemilihan kelompok pembanding; pemilihan kelompok ini dengan mempertimbangkan karakteristik atau pengalaman yang membedakan harus jelas dan didefinisikan secara operasional. Keempat, pengumpulan data dengan menggunakan instrumen penelitian yang memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas. Kelima, menganalisis data dengan menggunakan analisis statistik deskriptif menghitung rata-rata dan simpangan baku. Selanjutnya dilakukan analisis yang lebih mendalam dengan statistik inferensial.[8]
      Dari prosedur di atas dapat digambarkan secara sederhan, langkah-langkah penelitian kausal komparatif yakni sebagai berikut:[9]
a.       Definisikan permasalahan penelitian
b.      Lakukan kajian kepustakaan dan hasil penelitian yang relevan
c.       Rumuskan hipotesis penelitian
d.      Rumuskan asumsi-asumsi yang mendasari hipotesis-hipotesis, serta prosedur-prosedur yang digunakan.
e.       Design pelaksanaannya:
·         Pilih subyek-subyek yang akan digunakan serta sumber-sumber yang relevan.
·         Tentukan teknik yang akan digunakan untuk mengumpulkan data.
·         Tentukan kategori-kategori untuk mengklasifikasikan data yang jelas, sesuai dengan tujuan penelitian, dan dapat menunjukkan kesamaan atau saling hubungan
f.       Lakukan validasi terhadap data yang diperoleh, selanjutnya interpretasikan hasilnya berdasarkan acuan yang ada.
g.      Lengkapi data penelitian dan lakukan analisis data
h.      Susun laporan penelitiannya.

2.4  Desain Penelitian Kausal komparatif[10]
      Menurut Gay (1981: 200-201) desain dasar penelitian kausal komparatif sangat sederhana, walaupun variabel bebasnya tidak dimanipulasi, ada prosedur kontrol yang dapat diterapkan studi ini juga melibatkan variasi teknik statistik yang luas.
      Desain dasar penelitian kausal komparatif melibatkan pemilihan dua kelompok yang berbeda pada beberapa variabel bebas dan membandingkan mereka pada beberapa variabel terikat. Ada dua kelompok subjek yang diteliti, tanpa mengacu pada kelompok eksperimental dan kelompok kontrol secara ketat, walaupun mengacu lebih akurat sebagai kelompok-kelompok perbandingan. Kedua kelompok mungkin berbeda, satu kelompok memiliki karakteristik yang tidak dimiliki oleh kelompok yang lain, atau satu kelompok memiliki pengalaman yang tidak dimiliki oleh kelompok yang lain.
      Pemilihan dan penentuan kelompok pembanding merupakan bagian yang sangat penting dari prosedur kausal komparatif. Kelompok pembanding harus didefinisikan dengan jelas dan operasional sebagaimana setiap kelompok mewakili suatu populasi yang berbeda. Cara peneliti dalam memberi definisi kedua kelompok sangat berpengaruh terhadap generalisasi hasil penelitian. Umumnya bila sampel dipilih dari populasi yang telah didefinisikan, metode pemilihan secara acak yang digunakan.   
      Pertimbangan yang penting dalam pemilihan sampel adalah keterwakilan (representatif) dari masing-masing populasi dan sama mengenai variabel kritis yang lain dari variabel bebas. Tujuannya ialah memiliki kelompok yang sedapat mungkin sama pada semua variabel yang relevan, kecuali variabel bebas. Untuk menentukan kesamaan dari kelompok-kelompok, informasi pada sejumlah latar belakang, dan keadaan variabel yang sedang berlaku dapat dikumpulkan. Untuk meningkatkan kesamaan, atau untuk memperbaiki ketidaksamaan yang teridentifikasi, terdapat sejumlah prosedur kontrol bagi peneliti. Dalam artian bahwa peneliti bisa memanipulasi variabel bebas melalui subjek yang diseleksi sesuai dengan variabel yang diteliti. Peneliti memanipulasi variabel bebas melalui penetapan karakteristik yang diidentifikasi dari kelompok-kelompok.
     
2.5  Analisis dan Interpretasi Data[11]
      Analisis data dalam penelitian kausal komparatif menggunakan suatu variasi statistik deskriptif dan inferensial. Statistik yang paling umum digunakan adalah rata-rata (mean) yang mengidentifikasi rata-rata performasi dari suatu kelompok pada suatu pengukuran beberapa variabel dan simpangan baku, yang mengindikasikan bagaimana pencaran di luar suatu set sekor, yaitu apakah sekor tersebut secara relatif berada di sekitar rata-rata atau terpencar di luar lingkup suatu rentangan luas dari sekor.
      Statistik inferensial yang paling umum digunakan adalah uji t, analisis varian (ANOVA), dan uji chi-kuadrat. “Uji t” digunakan untuk melihat apakah terdapat suatu perbedaan yang signifikan antara rata-rata dari dua kelompok. ANOVA digunakan untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata dari tiga atau lebih kelompok. Sedangkan uji chi-kuadrat digunakan untuk membandingkan frekuensi-frekuensi kelompok, yakni untuk melihat apakah suatu kejadian sering muncul dalam suatu kelompok daripada kelompok yang lain.
      Interpretasi dari suatu temuan dalam suatu penelitian kausal komparatif memerlukan kehati-hatian yang lebih besar. Hal yang harus dibayar terhadap kekurangan mengenai randomisasi, manipulasi dan kontrol jenis lain adalah kesulitan untuk menetapkan hubungan sebab-akibat dengan tingkat kepercayaan yang besar. Hubungan sebab-akibat mungkin dalam kenyataan menjadi kebalikan dari suatu yang dihipotesiskan atau mungkin terdapat faktor ketiga yang merupakan penyebab nyata dari kedua sebab dan akibat.

2.6  Sistematika Penulisan Laporan Penelitian Ex post facto
Sistematika penulisan laporan pada penelitian Kausal komparatif sesungguhnya tidaklah berbeda dengan penelitian-penelitian lainnya, karena tetap mengikuti tahapan-tahapan umum dalam penelitian. Adapun sistematika penulisan laporan penelitian kausal komparatif mengikuti urutan sebagai berikut.[12]

            BAB  I     PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Identifikasi Masalah
C.     Pembatasan Masalah
D.    Perumusan Masalah
E.     Kegunaan Hasil  Penelitian

            BAB  II   TINJAUAN PUSTAKA
A.    Deskripsi Konseptual
1.      Variabel Terikat  atau Dependent Variable  ( Y)
2.      Variabel Perlakuan atau Independent Variable (A)
3.       Variabel Moderator (B)
B.     Hasil Penelitian yang Relevan
C.     Kerangka Teoretik (Tergantung desain penelitian, apakah treatment by level atau  factorial design
·         Treatment  by Level Dua Faktor
1.      Perbedaan Y antara Ai (main effect  A)
2.      Pengaruh interaksi antara variabel perlakuan (A)  dan variabel moderator (B) terhadap variabel Y (Interaction Effect)
3.      Perbedaan Y antara Ai pada setiap level variabel (B)i (simple effect).
·         Factorial Design 2 x2
1.      Perbedaan Y antara  Ai (main effect A)
2.      Perbedaan Y antara  Bj (main  effecnt B)
3.      Pengaruh Interaksi antara  A  dan  B  terhadap  variabel Y (Interaction effect)
4.      Perbedaan Y antar Ai pada setiap level Bj  (simple effect A)
5.      Perbedaan  Y antara Bj pada setiap level  Ai  (simple effect B)
D. Hipotesis Penelitian  (banyaknya hipotesis sama dengan banyaknya kerangka berpikir dan banyaknya perumusan masalah)


            BAB  III   METODOLOGI PENELITIAN
A.    Tujuan  Penelitian
B.     Tempat dan Waktu Penelitian
C.     Metode Penelitian
1.      Desain Penelitian
2.      Variabel Penelitian
D.    Populasi dan  Sampel
E.     Rancangan Perlakuan
                     Variabel Perlakuan
·   Definisi  Konseptual (konstruk)
·   Definisi  Operasional

F.      Kontrol Validitas Internal dan Eksternal Rancangan Penelitian
G.    Teknik Pengumpulan Data: data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen dengan tahapan pengembangannya dijelaskan sbb:
1)       VariabelTerikat
·      Definisi  Konseptual 
·      Definisi  Operasional
·      Kisi-kisi  Instrumen 
·      Jenis instrumen
·      Uji validitas dan Reliabilitas
2)       Instrumen  Variabel Moderator
·      Definisi  Konseptual
·       Definisi  Operasional
·      Kisi-kisi  Instrumen
·      Jenis Instrumen
·      Uji validitas dan Reabilitas                          
H.  Teknik Analisis Data
I. Hipotesis Statistika


    BAB IV  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Deskripsi Data
Penyajian data Y untuk Kelompok-kelompok:
Ai, Bj, AiBj.

B.     Uji Persyaratan Analisis
·         Uji Normalitas
·         Uji Homogenitas Varians

C.     Hasil Pengujian Hipotesis
D.    Pembahasan Hasil Penelitian
 
            BAB  V   KESIMPULAN  IMPLIKASI  DAN  SARAN 
A.    Kesimpulan
B.     Implikasi
C.     Saran

            DAFTAR  PUSTAKA

LAMPIRAN 
Lampiran   1  Rancangan  Perlakuan
Lampiran   2  Instrumen 
Lampiran   3  Hasil Ujicoba
Lampiran   4  Kisi-kisi Akhir  (sesudah Ujicoba)
Lampiran  5 Data Hasil Penelitian  (Variabel Terikat dan data dari  Variabel Moderator)
Lampiran   6  Pengujan  Persyaratan Analisis                
Lampiran   7  Pengujian  Hipotesis       

2.7  Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Kausal komparatif
      Setiap metode penelitian tentunya memiliki keunggulan dan kekurangannya. Ritz (1999:18-20) [13] mengidentifikasi beberapa kelebihan dan kelemahan penelitian kausal komparatif. Kelebihan penelitan kausal komparatif ialah sebagai berikut.
a.       Metode kausal komparatif merupakan metode penelitian yang layak dalam banyak hal bila metode eksperimental tidak dimungkinkan untuk dilakukan karena:
·         Tidak memungkinkan untuk memilih, mengontrol, dan memanipulasi variabel untuk studi hubungan sebab akibat (kausal) secara langsung.
·         Pengontrolan semua variasi kecuali satu variabel bebas tunggal mungkin sangat tidak realistik dan artifisial, mencegah interaksi yang normal dengan variabel lain yang berpengaruh.
·         Pengontrolan secara laboratorium untuk berbagai tujuan penelitian tidak praktis, terlalu mahal, atau secara etika dipertanyakan.
b.      Penelitian kausal komparatif akan menghasilkan informasi yang bermanfaat mengenai hakikat suatu fenomena.
c.       Memperbaiki teknik, metode statistik, dan desain dengan pengontrolan fitur-fitur secara parsial.

Di samping kelebihan yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian kausal komparatif juga memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut.
a.       Kelemahan utama dari suatu desain penelitian komparatif adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas.
b.      Kesulitan dalam menentukan faktor penyebab yang relevan.
c.       Kesulitan bahwa tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan suatu hasil, tetapi merupakan kombinasi dan interaksi dari berbagai faktor yang berkaitan di bawah kondisi tertentu untuk memperoleh hasil yang ditentukan.
d.      Suatu fenomena tidak hanya dihasilkan dari berbagai penyebab, tetapi juga dari satu penyebab dalam satu kejadian dan dari penyebab yang lain dan dalam kejadian yang lain.
e.       Apabila hubungan antara dua variabel telah terungkap, penentuan mana penyebab dan mana akibat mungkin sulit.
f.       Terdapat fakta bahwa dua atau lebih faktor yang berhubungan tidak harus mempunyai implikasi hubungan sebab-akibat. Mungkin berkaitan dengan faktor lain yang belum teramati.
g.      Pengklasifikasian subjek ke dalam kelompok dikotomi untuk tujuan perbandingan, penuh dengan masalah, karena kategori seperti ini adalah samar-samar, berubah-ubah, bersifat sementara.
h.      Studi perbandingan dalam penelitan ilmiah tidak memungkinkan pemilihan subjek penelitian yang terkontrol. Sangat sulit menempatkan kelompok subjek yang sama dalam semua hal.

III. Penutup
            Penelitian ex post facto atau penelitian kausal komparatif diartikan sebagai suatu penyelidikan yang menguji hubungan variabel yang terwujud sebelumnya. Kekhasan penelitian ini terletak pada peran peneliti dalam memanipulasi variabel bebas. Peneliti dalam penelitian ini tidak secara langsung memanipulasi variabel yang ada. Variabel itu suda ada dan ditetapkan sebelum penelitian dilakukan. Yang bisa dibuat oleh oleh peneliti untuk mengurangi penyimpangan adalah secara selektif menentukan sampel dan variabel penelitian. Subjek-subjek penelitian ditetapkan pada tingkat khusus menurut karakteristik yang mereka miliki atau pengalaman yang telah mereka lalui.
            Penelitian kausal komparatif memiliki keunggulan yang mana kalau suatu persoalan tidak bisa diteliti dengan menggunakan penelitian eksperimental. Hasil dari penelitian kausal komparatif juga sangat penting dalam mengisi kekurangan penelitian eksperimental. Selain itu juga penelitian kausal komparatif dapat memberikan sumbangan berharga untuk perbaikan dalam hal teknik dan metode statistik untuk penelitian. Namun demikian, penelitian kausal komparatif juga tak luput dari aneka kekurangan. Adapun yang menjadi kekurangan utama penelitian ini ialah tidak memiliki kontrol yang sebenarnya karena peneliti tidak bisa memanipulasi variabel bebas secara sengaja. Peneliti hanya memanipulasi subjek-subjek melalui penetapan karakteristik subjek yang selektif. Namun demikian, penelitian ini tetap bernilai bagi pengembangan khasanah ilmu dalam bidang penelitian dan juga bidang-bidang lainnya.

Referensi
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: Rajawali Pers, 2009

http://ppsunj.org/pps/wp-content/uploads/2011/07/3-Eksperimen-Expost-Facto.doc,            diakses di Jakarta, 20 oktober 2011


Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta,           2011

Tjala,Awalludin. “Penelitian Ex post facto (manuskrips) Jakarta: Universitas Negeri          Jakarta, 2011

Tuwu, Alimuddin (penterj.) Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: Penerbit Universitas     Indonesia, 1993


                [1] Alimuddin Tuwu (penterj.) Pengantar Metode Penelitian, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 1993, hal. 2
                [2] http://staff.undip.ac.id/fisip/ahmadtaufiq/files/2010/07/bab-i06-proses-n-jenis-penelitian.doc, diakses di Jakarta 20 oktober 2011.
                [3] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta, 2011, hal. 2
                [4] Alimuddin Tuwu (penterj.) Op. Cit., hal. 123
                [5] Ibid.
                [6] Ibid.
                [7] Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rajawali Pers, 2009, hal. 120-122.
                [8] Ibid.,hal. 125-126
                [9] Awalludin Tjala, “Penelitian Ex post facto (mans.) Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2011
[10] Emzir, Op. Cit.,hal. 127-129
                [11] Ibid., hal. 133-135
                [12] http://ppsunj.org/pps/wp-content/uploads/2011/07/3-Eksperimen-Expost-Facto.doc, diakses di Jakarta, 20 oktober 2011
                [13] Emzir, Op. Cit., hal. 123-125 

Tidak ada komentar: