Rabu, 31 Oktober 2012

Dia yang di jalan itu

Aku mennelusuri siangnya malam itu
kulihat dia indah nian
tersenyum ramah menyapa dunia
siapakah yang akan menemaninya malam ini

coba aku bertanya tak juga pada dia
aku bertanya pada adaku
siapakah aku sampai aku bertemu dia
dia yang begitu mempesona

kuperhatikan terus dia yang teta tersenyum
meraih kretek filter dan menghisapnya
kuperhatikan dengan sebuah tatap penuh tanya
adakah itu membuatnya nikmat??

aku hanya terus bertanya
pada raga adaku sendiri
adaku tetap memberi tanya pada diriku
siapakah engkau??

dia mendekat
tersenyum dia menatap penuh seluruh
aku pun tersenyum
tiada kata terkata, sulit aku merangkai kalimat

dia memulai percakapan itu
tiada jawab langsung terlontar dari mulutku
hanya senyum kaku syarat tanya yang bisa aku tunjukkan
dia bertanya, aku pun bertanya kepada diriku sendiri

???????????????
????????
???
?

satu tanya dalam seribu keinginan
aku pun terus bergelut dalam kesendirianku
walau dia tetap berada di sampingku
tak kurang senyum manis di bibirnya
menghiasi kebingunganku dalam seribu tanya

akh.. dia
sampai kapan dia ada dan terus berada
menggoda ada yang tercipta buat aku dan dunia
walau dunia tidak mencari
dia tetap dicari

dia
demi dunia dan dia
demi aku dan dunia
yang tak pernah tahu siapa dia, dunia, dan aku
tetap berada di jalan itu

tiada orang tahu dia tetap tersenyum
dia tetap setia menemani aku dan dunia
yang bertanya pada dunia dan ada sendiri
memberi warna indah dan nikmat pada dunia

di akhir pertemuan itu
aku terhanyut dalam nasibnya
dia ada untuk aku tersenyum
walau senyum itu bukan miliknya

dia tersenyum dalam kedukaan mendalam
dia manis dalam kepahitan hidupnya
dia nikmat dalam aneka derita hidupnya sendiri
dia ada dalam keberadaan yang tiada rapuh

aku terdiam di akhir cerita
mengenang dia yang senantiasa setia
menebar senyum kehancuran
menampil wajah manis penuh sakit

akh siapakah yang mampu membawa dia
terbang menuju lautan ada nan indah
berjalan dalam kebenaran tiada sangkal
biar senyumnya suci tiada duka
lembut perawakannya tiada kemunafikan harta

tetap padamu adaku
aku alamatkan seribu satu tanya
pada raga tak kuasa
membawa aku, dia dan dunia
pada ada yang tercipta.. (AS, Jakarta 051211)