RESUME
PERKULIAHAN ORIENTASI
BARU DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN
HARI, TANGGAL : Kamis, 2 Pebruari 2012 JAM:
15.30-17.45
TOPIK : Student WSN RUANG: 108
A. SUMMARY MATERI
Anak/siswa
berkebutuhan khusus ialah anak yang berbeda dari individu lain dengan perbedaan
yang sangat jauh. Anak berkebutuhan khusus bukanlah anak yang tidak normal,
mereka adalah anak normal, hanya saja mereka memiliki perbedaan yang jauh
berbeda dengan individu yang lainnya. Adapun gangguan yang mereka alami dapat
bersifat tetap dan juga bisa sementara. Kalau itu merupakan gangguan yang
bersifat tetap maka kepada mereka perlu diberi pelayanan khusus, berupa
pendidikan inklusif. Demikianpun kalau gangguan yang sifatnya sementara, perlu
mendapat pelayanan khusus di luar kelas reguler agar kemampuan mereka dapat
bersaing dengan kemampuan teman-teman yang ada dalam kelasnya.
Ada 11 topik
pembicaraan yang menjadi perhatian dalam membicarakan Anak berkebutuhan khusus,
yakni:
a.
Visual impairments; Anak yang mangalami gangguan penglihatan. Gangguan yang berkaitan dengan ketajaman visual
seseorang. Dimulai dari (mata minus, silinder, astigmatigma, miopi, hiperepio)
sampai yang paling berat yaitu kebutaan. Penyebab: faktor genetik, lazzy eye ketika kecil dan diabetes
melitus
b.
Hearing impairment; Anak yang mengalami gangguan pendengaran. kondisi yang menyebabkan individu yang bersangkutan
kurang atau tidak dapat mendengar suara. Kondisinya mulai dari ringan sampai
paling berat. Penyebab: hereditas (keturunan), rubella (cacar jerman) saat ibu mengandung, lahir premature,
meningitis dan blood imcompability. Penanggulangan: menggunakan cochlear alat melalui bedah, pemasangan
alat bantu dengar di telinga, dan teleprywriter
menggunakan internet. Cara pendekatan belajar:
Oral (metode membaca gerak bibir, speech
reading) dan Manual (sistem gerakan tangan yang melambangkan kata)
c.
Mental retardation (lemahnya fungsi intelektual) Penyebab: faktor genetik, kromosom yang abnormal
(jumlahnya 47), usia kehamilan ibu <18 tahun dan >38 tahun, kerusakan
salah satu gen dan terkena infeksi atau zat beracun. Cara belajar: dengan
membantu anak retradasi mental untuk berlatih menentukan pilihan personal dan
determinasi diri dan memperhatikan rasa penghargaan diri anak
d.
Communication disorders (speech or leanguage disorders); Gangguan bicara
dan bahasa seperti gangguan artikulasi, gangguan suara, gangguan kefasihan,
gangguan bahasa. Cara belajar:
dengan membantu memberikan pilihan kata-kata dan memberikan anak waktu untuk
merespon.
e.
Physical and health disabilities (ketidakmampuan fisik dan kesehatan).
Gangguan ini bisa berupa Gangguan cerebral palsy, yang merupakan bentuk
kelainan fisik bukan karena penyakit tapi karena malfungsi otak yang bersifat
statis sehingga terjadi kelumpuhan / kelainan gerak, Gangguan kejang-kejang, yaitu
gangguan saraf yang terjadi terhadap sensori motorik. Contoh yang umum adalah
epilepsi; dan juga Gangguan ortopedik, yaitu keterbatasan gerak/kurang mampu
mengontrol gerak.
f.
Emotional and behavior disorders (gangguan psikis dan perilaku); terbagi dari dua jenis yaitu (a) agresif dimana anak
sering menganggu, agresif dan membangkang
dan (b) depresi, kecemasan dan ketakutan
g.
Learning disabilities (ketidakmampuan untuk belajar); yaitu suatu keadaan yang membuat individu yang
bersangkutan sulit untuk melakukan kegiatan belajar secara efektif. Ciri-ciri
anak yang yang mengalami gangguan belajar, yaitu: Kecerdasan normal bahkan diatas rata-rata, hanya kesulitan pada mata pelajaran tertentu saja (biasanya
matematika dan bahasa), bukan merupakan anak retradasi mental.
Penyebab: kelainan
fungsi atau disfungsi minimal yang terjadi pada otak (cerembrum, cerembelum,
dan brain stem)
Strategi belajar:
Dengan menjelaskan tujuan belajar menggunakan contoh-contoh yang konkret, Mengakomodasi
untuk pengkajian dan penugasan, Membuat modifikasi dalam pemberian pelajaran, Meningkatkan
keterampilan organisasi dan belajar, Mengajarkan keterampilan membaca dan
menulis
h.
Autis yaitu suatu keadaan yang
disebabkan oleh kelainan dalam perkembangan sosial, komunikasi, perilaku yang
kaku dan pengulangan perilaku. Berasal dari kata auto (sendiri). Autisme
terdiri dari dua macam, yaitu Autis
eksesif (berkelebihan) dimana kondisi anak sering menjerit, menyepak,
menggigit, mencakar, dan memukul dan Autis defisit (kekurangan) dimana kondisi
anak mengalami gangguan bicara, menangis, melamun dan tertawa tanpa sebab.
Penyebab: Banyak
faktor yang masih diperbincangkan para ahli mengenai penyebab autisme, tapi
diantaranya adalah faktor keturunan, adanya infeksi jamur dan kurangnya nutrisi
serta oksigenasi dan terkena polusi udaram air dan makanan.
i.
ADHD (Attention Deficit Hyperactifity Disorder); bentuk ketidakmampuan
anak yang ditandai oleh salah satu atau ketiga ciri berikut: kurang perhatian,
hiperaktif, dan impulsif.
j.
Severely and multiply handicapped. Anak yang memiliki gangguan berganda
atau lebih dari satu satu. Misalnya dia adalah anak autis sekaligus hiperaktif.
k. Gifted and talented (anak
berbakat khusus) Anak-anak berbakat memiliki
intelegensi di atas rata-rata (biasanya didevenisikan memiiki IQ 130 atau lebih
tinggi) dan/atau bakat yang unggul dalam beberapa bidang, seperti seni, musik,
atau matematika. Biasanya ada tiga
karakteristik anak berbakat ini yakni perkembangan yang cepat, mengikuti
kemauan mereka sendiri, dan selalu ada hasrat ntuk menguasai bidang bakatnya.
B. ISU DALAM DISKUSI
Ada enam (6) isu yang diperdebatkan dalam pembahasan
topik “Student WSN” ini, yakni:
·
Hanifah: Bagaimana cara mempertahankan
agar anak berbakat tetap berkembang sampai dewasa? Sehingga tidak hanya pada
saat kecil saja menonjol dan berbakat?
Anak yang berbakat harus mendapatkan
perhatian khusus sejak kecil. Terutama dari pihak orang tua dan guru yang
mengetahui mengenai bakat tersebut, lalu diarahkan dan berusaha untuk
dikembangkan. Misalnya anak yang jenius (mempunyai IQ diatas 140) lalu sejak
kecil diarahkan dan diberikan pendidikan yang khusus (contoh kelas akselarasi)
sehingga anak tersebut dikelompokkan dan berkembang di lingkungan yang
mempunyai kemampuan yang sama. Kemungkinan besar anak tersebut akan termotivasi,
karena materi pelajaran yang diberikan lebih menantang dan sesuai dengan
intelegensinya yang diatas rata-rata. Lain halnya seandainya anak yang jenius
tersebut dimasukkan ke dalam kelas biasa, dengan kemampuan rata-rata normal.
Anak cenderung menjadi bosan, karena sudah mengerti dengan materi dan merasa
kurang tertantang sehingga bakat tersebut yang tidak diarahkan dengan baik
lama-lama bisa menghilang. Jadi untuk mempertahankan bakat sehingga anak
tersebut dari kecil sampai dewasa terus berkembang diperlukan adanya pengarahan
dan dukungan penuh
·
Evi: Bagaimana terapi yang bisa diberikan
bagi anak yang memiliki IQ tinggi namun prestasi belajar di sekolahnya menurun?
Anak
yang berbakat seperti itu termasuk ke dalam kategori underarchiever gifted, dimana individu gifted yang mencapai hasil
belajar di bawah potensi intelegensi yang dimilikinya. Menurut hasil
penelitian, hal tersebut disebabkan rasa rendah diri anak yang terlalu besar,
kurangnya percaya diri, kurang ulet dan gigih, kurang mengarahkan kegiatan dan
aktivitas pada sasaran yang dituju.
Cara
untuk meningkatkan prestasi belajarnya adalah dengan menggali informasi dahulu
mengenai anak tersebut. Misalnya untuk anak gifted
namun kurang ulet dan gigih sehingga hasil belajarnya kurang optimal, maka
peran guru dan orang tua untuk meningkatkan konsentrasi anak tersebut sehingga
lebih fokus pada saat menghadapi ujian dan mengerjakan soal
·
Sulastri: Apakah kleptomania termasuk ke
dalam anak berkebutuhan khusus? Bagaimana cara menghadapi anak yang kleptomania?
Kleptomania
merupakan salah satu gangguan kejiwaan, yang membuat penderitanya tidak bisa
menahan diri untuk mencuri. Motif dari klepto ini bukan karena kebutuhan dan
ketidakmampuan, tapi keinginan untuk memiliki barang yang dimiliki oleh orang
lain.
Cara
menghadapi kleptomania adalah dengan memberitahukan bahwa tindakannya itu salah
dan merugikan orang lain. Menggunakan metode pendekatan interpesonal kepada
orang tersebut bahwa yang dilakukannya adalah salah dan memberikan efek empati.
Seorang kleptomania diposisikan bisa berempati apabila kejadiannya menimpa
dirinya. Dengan pendekatan secara interpersonal tersebut diharapkan pelan-pelan
bisa menyadari bahwa tindakannya tidak baik, bukan hanya untuk dirinya sendiri
tapi juga untuk orang lain.
·
Rina: Bagaimana cara menghadapi anak yang
setiap hari dikelas selalu tidur pada setiap mata pelajaran namun prestasi
belajar dikelas bagus?
Ada
banyak faktor yang menyebabkan anak menyukai tidur dikelas. Diantaranya anak
tersebut bisa jadi anak yang pintar, karena ia merasa sudah mampu dan paham
terlebih dahulu dari teman-temannya lalu dia memilih untuk tidur. Kemungkinan
lainnya anak tersebut termasuk anak yang autis, sehingga mempunyai dunia
sendiri dan memilih untuk melakukan apapun yang ia sukai.
Sebagai
seorang guru, untuk menghadapi anak tersebut cara yang paling tepat adalah
mengidentifikasi dulu apa persoalannya sehingga ia tidak pernah memperhatikan
pelajaran dan memilih untuk tidur. Setelah mengetahui masalahnya, lalu
melakukan pendekatan interpersonal dengan anak bahwa mendengarkan penjelasan
guru anak tersebut bisa mmeperoleh nilai yang lebih baik. Namun apabila anak
tersebut termasuk gifted dengan
intelegensi diatas normal, sebaiknya dimasukkan ke dalam kelas akselarasi
sehingga anak tersbut lebih termotivasi dan tertantang untuk belajar.
·
Wirsal: Pada masa sekolah, Krisdayanti dan
Susi Susanti tidak terlalu pintar dan memiliki IQ yang normal, namun
Krisdayanti menyukai dan bagus dalam tarik suara. Susi Susanti bagus dalam
bermain badminton. Apa mereka bisa dikategorikan anak yang berbakat? Bagaimana
guru khusus menangani hal-hal tersebut?
Anak
yang dikategorikan ke dalam gifted,
bukan hanya anak yang memiliki kecerdasan intelegensi diatas 140, tapi juga
termasuk anak yang dari kecil sudah memiliki bakat dalam bidang seni dan
olahraga. Ciri-ciri IQ diatas 140 ditemukan pada anak yang berbakat dalam
bidang intelegensi (kemampuan kognitif), sementara untuk anak berbakat dalam
bidang seni dan olahraga bisa diukur dari kemampuannya yang cerdas dalam bidang
tersebut padahal belum dilatih terlalu intens. Jika mengacu pada teori
intelegensi majemuk menurut Gardner, Susi Susanti termasuk ke dalam intelegensi
kinestetis-ragawi dan Krisdayanti termasuk ke dalam intelegensi musik.
Sebagai
seorang guru, untuk menghadapi anak berbakat adalah menyalurkan bakat mereka.
Mengarahkan agar bakat tersebut terus bisa berkembang sampai dewasa dan yang
terpenting tetap memperhatikan kognitif mereka agar tetap berada pada keadaan
normal.
·
Puryati: apakah kesusilaan/watak itu bisa
dibentuk? Bagaimana
mengenal dan mengidentifikasi anak yang memiliki kesulitan belajar di kelas
sedangkan anak tersebut diam saja dikelas yang beragam?
Watak atau karakter
seorang anak dapat dibentuk oleh orang tua, guru dan lingkungannya. Usia produktif
untuk membentuk pribadi anak adalah pada usia 0 – 5 tahun, dimana anak tersebut
akan terbentuk menjadi pribadi yang mencontohkan orang-orang disekitarnya. Pada
usia tersebut anak ibarat kertas putih yang bisa ditulis dan dibentuk oleh
orang-orang terdekat dengannya. Namun, seiring berjalannya waktu orang tua
hanya mempunyai sedikit andil untuk membentuk karakter anak, karena anak
tersebut telah terpengaruh dari berbagai macam hal (lingkungan). Untuk orang
dewasa, karakter memang sulit diubah, ibarat melukis diatas air tapi semuanya
masih mungkin bisa berubah selama orang tersebut mempunyai komitmen ke arah
yang lebih baik. Proses perubahan karakter merupakan proses panjang, sehingga
diperlukan long-life learned.
Untuk mengidentifikasi seorang yang
mengalami kesulitan belajar adalah dengan melihat nilai hasil belajar anak
tersebut. Apabila nilainya selalu dibawah rata-rata pada suatu pelajaran
tertentu, maka anak tersebut mengalami kesulitan belajar pada suatu bidang
pelajaran. Strategi yang dilakukan untuk anak yang mengalami kemampuan belajar
adalah: Perhatikan kebutuhan anak penderita gangguan belajar saat memberi
pelajaran; Menyediakan akomodasi untuk kajian dan penugasan; Membuat
modifikasi; Membuat tingkatan keterampilan organisasi dan belajar; Menggunakan strategi tesebut bukan berarti
melebihkan anak penderita gangguan belajar, namun strategi tersebut dimaksudkan
untuk menyeimbangkan kebutuhan antara anak yang mempunyai masalah belajar
dengan yang normal.
C. REFLEKSI
Anak
berkebutuhan khusus merupakan anak yang perlu diperhatikan secara khusus dalam
mendapatkan pelayanan pendidikan. Mereka tentunya mesti dipandang sama dengan
anak seusianya, walaupun dalam beberapa aspek perkembangan mereka mengalami
kendala/gangguan, entah gangguan yang bersifat tetap maupun gangguan yang
mungkin hanya bersifat sementara.
Hemat saya
peran pendidikan inklusif sangat penting dilaksanakan di seluruh daerah di
Indonesia. Tanpa pendidikan khusus ini (inklusif), para pendidik akan mengalami
kesulitan yang sangat besar untuk mendampingi anak-anak yang berkebutuhan
khusus yang mengenyam pendidikan di kelas reguler bersama siswa lain yang
berkembang normal dan cepat. Memang kadang hal ini akan membawa bias bahwa
terkesan semacam adanya pemisahan dalam cara mendidik dan memberikan
pengetahuan kepada siswa. Akan tetapi hal ini mutlak perlu untuk anak-anak
berkebutuhan khusus.
Saya pribadi
sangat mendukung kalau anak berkebutuhan khusus mengenyam pendidikan khusus
pula. Kalau mereka dimasukkan ke dalam kelas reguler mungkin akan mengalami
masalah dan mereka pun akan semakin tertinggal bila dibandingkan dengan siswa
lainnya. Bisa saja anak berkebutuhan khusus mengenyam pendidikan di kelas
reguler bersama teman-teman yang lainnya yang berkembang normal, tetapi itu
diandaikan pihak sekolah juga menyiapkan waktu khusus untuk pendampingan khusus
buat mereka di luar jam pelajaran reguler. Itu pun mesti terlaksana dalam
kategori yang jelas oleh guru yang berkompeten dalam bidang pendampingan
anak-anak berkebutuhan khusus. Misalnya kelas anak-anak yang mengalami gangguan
pendengaran ditempatkan dalam satu kelas khusus dan diberi pelajaran tambahan
oleh guru khusus yang berkompeten mendampingi siswa dengan gangguan
pendengaran. Demikianpun untuk kelompok anak yang mengalami gangguan-gangguan
lainnya.
Nama : Alfonsus Sam
No.induk : 7816110450
Tidak ada komentar:
Posting Komentar