PENELITIAN EX POST FACTO/KAUSAL KOMPARATIF
I.
Pengantar
Dewasa
ini, pentingnya peran penelitian ilmiah sangat dirasakan guna mengkaji aneka
persoalan dan mencari jalan keluar dari suatu persoalan. Boleh jadi penelitian
dikatakan sebagai sarana untuk mengklasifikasi masalah, mencari teori, menguji
teori, dan memecahkan masalah.[1] Lebih
dari sekedar keterampilan, penelitian adalah sebuah cara berpikir, yakni mencermati secara kritis
berbagai aspek dari profesi yang kita jalani; memahami dan merumuskan
pedoman-pedomam utama yang menentukan
prosedur khusus; mengembangkan dan menguji teori-teori baru bagi
perbaikan profesi yang kita jalani.[2]
Penelitian pada dasarnya merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.[3] Ada
banyak jenis penelitian dan pengklasifikasiannya. Dari semua jenis penelitian
masing-masing memiliki kelebihan (keunggulan) dan juga kekurangan (kelemahan).
Kelemahan dan kelebihan inilah yang memberi petunjuk bagi peneliti untuk
melakukan penelitian secara tepat sasar dan sesuai dengan bidang yang
ditelitinya. Tentu semuanya itu bisa dilakukan apabila peneliti memahami secara
mendalam tentang karakteristik setiap penelitian.
Penelitian
ex post facto atau juga yang dikenal
dengan nama penelitian kausal komparatif
merupakan salah satu dari aneka jenis penelitian. Jenis penelitian ini
tergolong jenis penelitian dari perspektif metode. Dalam makalah ini, pemakalah
mencoba menguraikan secara mendalam tema tentang penelitian kausal komparatif.
Eksplisitasi
tema yang akan dibahas dalam makalah ini meliputi definisi penelitian kausal komparatif, perbandingan
penelitian kausal komparatif dengan
penelitian korelasional dan eksperimental, prosedur penelitian kausal komparatif, analisis data, desain
penelitian kausal komparatif,
sistematika penulisan laporan penelitian kausal
komparatif, serta kelebihan dan kekurangan penelitian kausal komparatif.
II. Metode Penelitan Ex post facto:
2.1 Definisi
Secara
etimologis, “Ex post facto” merupakan
kata bahasa latin yang artinya dapat diterjemahkan sebagai “setelah kejadian; setelah fakta”.[4]
Dalam penelitian ex post facto,
peneliti menyelediki permasalahan dengan mempelajari atau meninjau
variabel-variabel.
Kerlinger
mendefinisikan ex post facto yang
disebutnya sebagai penelitian kausal
komparatif sebagai pencarian empirik yang sistematik yang didalamnya
ilmuwan tidak dapat menggolongkan langsung variabel-variabel bebas karena
peristiwanya telah terjadi ata karena menurut sifatnya tidak dapat
dimanupulasi.[5]
Simpulan tentang hubungan antara variabel dilakukan tanpa intervensi secara
langsung sesuai dengan variasi variabel bebas dan variabel terikat.
Sementara
itu, menurut Gay penelitian Kausal
komparatif atau ex post facto
adalalah penelitian di mana peneliti berusaha menentukan penyebab atau alasan,
untuk keberadaan perbedaan dalam perilaku atau status dalam kelompok individu.
Dengan perkataan lain, telah diamati bahwa kelompok berbeda pada beberapa variabel
dan peneliti berusaha untuk mengidentifikasi faktor utama yang menyebabkan
perbedaan tersebut. Gay menyatakan bahwa dalam metode penelitian ini, peneliti
berusaha untuk menentukan sebabatau alasan adanya perbedaan dalam tingkah laku
atau status kelompok individu. Dalam artian, peneliti mengamati bahwa kelompok
yang berbeda pada beberapa variabel dan kemudian berusaha mengidentifikasi
faktor utama penyebab perbedaan tersebut.[6]
Jadi,
penelitian ex post facto adalah
penelitian yang dibuat setelah fakta/kegiatan itu ada, tanpa memanipulasi
variabel-variabelnya. Yang diteliti hanya penyebab atau alasan perbedaan karena
pengaruh dan yang mempengaruhi telah terjadi. Untuk lebih jelasnya, akan
diuraikan mengenai perbedaan antara penelitian ex post facto dengan penelitian korelasional dan eksperimental.
2.2 Perbandingan
Penelitian ex post facto dengan
Penelitian Korelasional dan Eksperimen.[7]
Penelitian
Kausal komparatif dengan penelitian Korelasional
mungkin membingungkan karena keduanya sama-sama tidak memanipulasi data dan hal
yang sama mengenai interpretasi hasil, tidak dapat dimanipulasi. Yang menjadi
perbedaan keduanya ialah bahwa penelitian kausal
komparatif melibatkan dua atau lebih kelompok dan satu variabel bebas,
sedangkan pada penelitian korelasional biasanya melibatkan dua atau lebih
variabel dan satu kelompok.
Selain
itu, penelitan kausal komparatif
melengkapi hubungan sebab akibat lebih baik dari pada penelitian korelasional.
Penelitian kausal komparatif selalu
berupaya untuk menentukan alasan atau sebab untuk status yang berlaku umum dari
fenomena yang diteliti. Studi kausal
komparatif berusaha untuk menetapkan hubungan sebab akibat, sementara
penelitian korelasional berupaya menentukan apakah dan seberapa kuat suatu
hubungan ada antara dua atau lebih variabel yang tidak dikuantitatifkan.
Sementara
itu, mengenai perbandingan penelitian kausal
komparatif dengan penelitan eksperimental, Gay menyatakan bahwa dapat
dimengerti jika kedua penelitian ini sulit dibedakan. Keduanya menyatakan
hubungan sebab akibat dan perbandingan kelompok, namun dalam studi
eksperimental, peneliti menciptakan penyebab, dengan sengaja membuat perbedaan
kelompok, kemudian mengamati pengaruh yang berbeda pada beberapa variabel
terikat, sedangkan dalam studi kausal
komparatif sebaliknya. Peneliti pertama mengamati pengaruh dan mencoba
menentukan penyebabnya. Dengan perkataan lain, peneliti berupaya menentukan perbedaan antara dua kelompok yang
telah ditunjukkan pada perbedaan yang teramati pada beberapa variabel.
Secara
sederhana, perbedaan antara studi eksperimental dan studi kausal komparatif adalah bahwa dalam studi eksperimental, variabel
bebas sebagai penyebab dimanipulasi, sedangkan dalam kausal komparatif tidak, ia telah muncul sebelumnya. Dalam
penelitian eksperimental, peneliti dapat membentuk kelompok secara random
(acak) dan memanipulasi suatu variabel sedangkan dalam penelitian kausal komparatif, kelompok telah
terbentuk sebelumnya dan perbedaan telah terjadi pada variabel bebas.
Variabel
bebas dalam penelitian kausal komparatif
adalah variabel yang tidak dapat dimanipulasi (seperti status sosial ekonomi),
tidak boleh dimanipulasi (jumlah rokok yang diisap setiap hari), atau variabel
yang secara sederhana tidak dapat dimanipulasi tetapi dapat (seperti metode
pengajaran membaca).
2.3 Prosedur
penelitian kausal komparatif
Prosedur
penelitian kausal komparatif tidak
berbeda dengan penelitian lain, selalu melewati lima tahapan berikut. Pertama, penentuan masalah penelitian;
dalam perumusan masalah penelitian, peneliti berspekulasi tentang penyebab
fenomena berdasarkan penelitian sebelumnya, teori, atau pengamatan. Kedua, penentuan kelompok yang memiliki
kareakteristik yang ingin diteliti. Ketiga,
pemilihan kelompok pembanding; pemilihan kelompok ini dengan mempertimbangkan
karakteristik atau pengalaman yang membedakan harus jelas dan didefinisikan
secara operasional. Keempat, pengumpulan
data dengan menggunakan instrumen penelitian yang memenuhi persyaratan
validitas dan reliabilitas. Kelima,
menganalisis data dengan menggunakan analisis statistik deskriptif menghitung
rata-rata dan simpangan baku. Selanjutnya dilakukan analisis yang lebih
mendalam dengan statistik inferensial.[8]
Dari
prosedur di atas dapat digambarkan secara sederhan, langkah-langkah penelitian kausal komparatif yakni sebagai berikut:[9]
a.
Definisikan permasalahan penelitian
b.
Lakukan kajian kepustakaan dan hasil
penelitian yang relevan
c.
Rumuskan hipotesis penelitian
d.
Rumuskan asumsi-asumsi yang mendasari
hipotesis-hipotesis, serta prosedur-prosedur yang digunakan.
e.
Design pelaksanaannya:
·
Pilih subyek-subyek yang akan
digunakan serta sumber-sumber yang relevan.
·
Tentukan teknik yang
akan digunakan untuk mengumpulkan data.
·
Tentukan kategori-kategori untuk
mengklasifikasikan data yang jelas, sesuai dengan tujuan penelitian, dan
dapat menunjukkan kesamaan atau saling hubungan
f.
Lakukan validasi terhadap data yang
diperoleh, selanjutnya interpretasikan hasilnya berdasarkan acuan yang ada.
g.
Lengkapi data penelitian dan lakukan
analisis data
h.
Susun laporan penelitiannya.
2.4 Desain
Penelitian Kausal komparatif[10]
Menurut
Gay (1981: 200-201) desain dasar penelitian kausal
komparatif sangat sederhana, walaupun variabel bebasnya tidak dimanipulasi,
ada prosedur kontrol yang dapat diterapkan studi ini juga melibatkan variasi
teknik statistik yang luas.
Desain
dasar penelitian kausal komparatif
melibatkan pemilihan dua kelompok yang berbeda pada beberapa variabel bebas dan
membandingkan mereka pada beberapa variabel terikat. Ada dua kelompok subjek
yang diteliti, tanpa mengacu pada kelompok eksperimental dan kelompok kontrol
secara ketat, walaupun mengacu lebih akurat sebagai kelompok-kelompok
perbandingan. Kedua kelompok mungkin berbeda, satu kelompok memiliki
karakteristik yang tidak dimiliki oleh kelompok yang lain, atau satu kelompok
memiliki pengalaman yang tidak dimiliki oleh kelompok yang lain.
Pemilihan
dan penentuan kelompok pembanding merupakan bagian yang sangat penting dari
prosedur kausal komparatif. Kelompok
pembanding harus didefinisikan dengan jelas dan operasional sebagaimana setiap
kelompok mewakili suatu populasi yang berbeda. Cara peneliti dalam memberi
definisi kedua kelompok sangat berpengaruh terhadap generalisasi hasil
penelitian. Umumnya bila sampel dipilih dari populasi yang telah didefinisikan,
metode pemilihan secara acak yang digunakan.
Pertimbangan
yang penting dalam pemilihan sampel adalah keterwakilan (representatif) dari
masing-masing populasi dan sama mengenai variabel kritis yang lain dari
variabel bebas. Tujuannya ialah memiliki kelompok yang sedapat mungkin sama
pada semua variabel yang relevan, kecuali variabel bebas. Untuk menentukan kesamaan
dari kelompok-kelompok, informasi pada sejumlah latar belakang, dan keadaan
variabel yang sedang berlaku dapat dikumpulkan. Untuk meningkatkan kesamaan,
atau untuk memperbaiki ketidaksamaan yang teridentifikasi, terdapat sejumlah
prosedur kontrol bagi peneliti. Dalam artian bahwa peneliti bisa memanipulasi
variabel bebas melalui subjek yang diseleksi sesuai dengan variabel yang
diteliti. Peneliti memanipulasi variabel bebas melalui penetapan karakteristik
yang diidentifikasi dari kelompok-kelompok.
2.5 Analisis
dan Interpretasi Data[11]
Analisis
data dalam penelitian kausal komparatif
menggunakan suatu variasi statistik deskriptif dan inferensial. Statistik yang
paling umum digunakan adalah rata-rata (mean) yang mengidentifikasi rata-rata
performasi dari suatu kelompok pada suatu pengukuran beberapa variabel dan
simpangan baku, yang mengindikasikan bagaimana pencaran di luar suatu set
sekor, yaitu apakah sekor tersebut secara relatif berada di sekitar rata-rata
atau terpencar di luar lingkup suatu rentangan luas dari sekor.
Statistik
inferensial yang paling umum digunakan adalah uji t, analisis varian (ANOVA),
dan uji chi-kuadrat. “Uji t” digunakan untuk melihat apakah terdapat suatu
perbedaan yang signifikan antara rata-rata dari dua kelompok. ANOVA digunakan
untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata dari
tiga atau lebih kelompok. Sedangkan uji chi-kuadrat digunakan untuk
membandingkan frekuensi-frekuensi kelompok, yakni untuk melihat apakah suatu
kejadian sering muncul dalam suatu kelompok daripada kelompok yang lain.
Interpretasi
dari suatu temuan dalam suatu penelitian kausal
komparatif memerlukan kehati-hatian yang lebih besar. Hal yang harus
dibayar terhadap kekurangan mengenai randomisasi, manipulasi dan kontrol jenis
lain adalah kesulitan untuk menetapkan hubungan sebab-akibat dengan tingkat
kepercayaan yang besar. Hubungan sebab-akibat mungkin dalam kenyataan menjadi
kebalikan dari suatu yang dihipotesiskan atau mungkin terdapat faktor ketiga
yang merupakan penyebab nyata dari kedua sebab dan akibat.
2.6 Sistematika
Penulisan Laporan Penelitian Ex post
facto
Sistematika penulisan laporan pada
penelitian Kausal komparatif
sesungguhnya tidaklah berbeda dengan penelitian-penelitian lainnya, karena
tetap mengikuti tahapan-tahapan umum dalam penelitian. Adapun sistematika
penulisan laporan penelitian kausal
komparatif mengikuti urutan sebagai berikut.[12]
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
B.
Identifikasi
Masalah
C.
Pembatasan
Masalah
D.
Perumusan
Masalah
E.
Kegunaan
Hasil Penelitian
BAB
II TINJAUAN PUSTAKA
A.
Deskripsi
Konseptual
1.
Variabel
Terikat atau Dependent Variable ( Y)
2.
Variabel
Perlakuan atau Independent Variable (A)
3.
Variabel Moderator (B)
B.
Hasil Penelitian
yang Relevan
C.
Kerangka
Teoretik (Tergantung desain penelitian,
apakah treatment by level atau factorial
design
·
Treatment by Level Dua Faktor
1.
Perbedaan Y antara Ai (main effect A)
2.
Pengaruh
interaksi antara variabel perlakuan (A) dan variabel moderator (B) terhadap variabel
Y (Interaction Effect)
3.
Perbedaan Y
antara Ai pada setiap level variabel (B)i (simple effect).
·
Factorial Design 2 x2
1.
Perbedaan
Y antara
Ai (main effect A)
2.
Perbedaan
Y antara Bj (main effecnt B)
3.
Pengaruh
Interaksi antara A dan
B terhadap variabel Y (Interaction effect)
4.
Perbedaan Y antar Ai pada setiap level Bj (simple
effect A)
5.
Perbedaan Y antara Bj pada setiap level Ai (simple
effect B)
D. Hipotesis Penelitian
(banyaknya hipotesis sama dengan banyaknya kerangka
berpikir dan banyaknya perumusan masalah)
BAB
III METODOLOGI PENELITIAN
A.
Tujuan Penelitian
B.
Tempat
dan Waktu Penelitian
C.
Metode
Penelitian
1.
Desain
Penelitian
2.
Variabel
Penelitian
D.
Populasi
dan Sampel
E.
Rancangan
Perlakuan
Variabel Perlakuan
· Definisi Konseptual (konstruk)
· Definisi Operasional
F.
Kontrol
Validitas Internal dan Eksternal Rancangan Penelitian
G.
Teknik
Pengumpulan Data: data dikumpulkan dengan
menggunakan instrumen dengan tahapan
pengembangannya dijelaskan sbb:
1)
VariabelTerikat
· Definisi Konseptual
· Definisi Operasional
· Kisi-kisi Instrumen
· Jenis instrumen
· Uji validitas
dan Reliabilitas
2)
Instrumen
Variabel Moderator
· Definisi Konseptual
· Definisi
Operasional
· Kisi-kisi Instrumen
· Jenis Instrumen
· Uji validitas
dan Reabilitas
H. Teknik Analisis
Data
I. Hipotesis Statistika
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Data
Penyajian data Y untuk Kelompok-kelompok:
Ai, Bj, AiBj.
B.
Uji
Persyaratan Analisis
·
Uji
Normalitas
·
Uji
Homogenitas Varians
C.
Hasil
Pengujian Hipotesis
D.
Pembahasan
Hasil Penelitian
BAB
V KESIMPULAN IMPLIKASI
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
B.
Implikasi
C.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1
Rancangan Perlakuan
Lampiran 2
Instrumen
Lampiran 3
Hasil Ujicoba
Lampiran 4
Kisi-kisi Akhir (sesudah Ujicoba)
Lampiran 5 Data Hasil
Penelitian (Variabel Terikat dan data
dari Variabel Moderator)
Lampiran 6 Pengujan
Persyaratan Analisis
Lampiran 7 Pengujian
Hipotesis
2.7 Kelebihan
dan Kelemahan Penelitian Kausal
komparatif
Setiap
metode penelitian tentunya memiliki keunggulan dan kekurangannya. Ritz
(1999:18-20) [13]
mengidentifikasi beberapa kelebihan dan kelemahan penelitian kausal komparatif. Kelebihan penelitan kausal komparatif ialah sebagai berikut.
a.
Metode kausal komparatif merupakan metode penelitian yang layak dalam
banyak hal bila metode eksperimental tidak dimungkinkan untuk dilakukan karena:
·
Tidak memungkinkan untuk memilih,
mengontrol, dan memanipulasi variabel untuk studi hubungan sebab akibat
(kausal) secara langsung.
·
Pengontrolan semua variasi kecuali satu
variabel bebas tunggal mungkin sangat tidak realistik dan artifisial, mencegah
interaksi yang normal dengan variabel lain yang berpengaruh.
·
Pengontrolan secara laboratorium untuk
berbagai tujuan penelitian tidak praktis, terlalu mahal, atau secara etika
dipertanyakan.
b.
Penelitian kausal komparatif akan menghasilkan informasi yang bermanfaat
mengenai hakikat suatu fenomena.
c.
Memperbaiki teknik, metode statistik,
dan desain dengan pengontrolan fitur-fitur secara parsial.
Di samping
kelebihan yang telah diuraikan sebelumnya, penelitian kausal komparatif juga memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut.
a.
Kelemahan utama dari suatu desain
penelitian komparatif adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas.
b.
Kesulitan dalam menentukan faktor
penyebab yang relevan.
c.
Kesulitan bahwa tidak ada faktor tunggal
yang menyebabkan suatu hasil, tetapi merupakan kombinasi dan interaksi dari
berbagai faktor yang berkaitan di bawah kondisi tertentu untuk memperoleh hasil
yang ditentukan.
d.
Suatu fenomena tidak hanya dihasilkan
dari berbagai penyebab, tetapi juga dari satu penyebab dalam satu kejadian dan
dari penyebab yang lain dan dalam kejadian yang lain.
e.
Apabila hubungan antara dua variabel
telah terungkap, penentuan mana penyebab dan mana akibat mungkin sulit.
f.
Terdapat fakta bahwa dua atau lebih
faktor yang berhubungan tidak harus mempunyai implikasi hubungan sebab-akibat.
Mungkin berkaitan dengan faktor lain yang belum teramati.
g.
Pengklasifikasian subjek ke dalam
kelompok dikotomi untuk tujuan perbandingan, penuh dengan masalah, karena
kategori seperti ini adalah samar-samar, berubah-ubah, bersifat sementara.
h.
Studi perbandingan dalam penelitan
ilmiah tidak memungkinkan pemilihan subjek penelitian yang terkontrol. Sangat
sulit menempatkan kelompok subjek yang sama dalam semua hal.
III. Penutup
Penelitian ex post facto atau penelitian kausal
komparatif diartikan sebagai suatu penyelidikan yang menguji hubungan
variabel yang terwujud sebelumnya. Kekhasan penelitian ini terletak pada peran
peneliti dalam memanipulasi variabel bebas. Peneliti dalam penelitian ini tidak
secara langsung memanipulasi variabel yang ada. Variabel itu suda ada dan
ditetapkan sebelum penelitian dilakukan. Yang bisa dibuat oleh oleh peneliti
untuk mengurangi penyimpangan adalah secara selektif menentukan sampel dan
variabel penelitian. Subjek-subjek penelitian ditetapkan pada tingkat khusus
menurut karakteristik yang mereka miliki atau pengalaman yang telah mereka
lalui.
Penelitian kausal komparatif memiliki keunggulan yang mana kalau suatu
persoalan tidak bisa diteliti dengan menggunakan penelitian eksperimental.
Hasil dari penelitian kausal komparatif
juga sangat penting dalam mengisi kekurangan penelitian eksperimental. Selain
itu juga penelitian kausal komparatif
dapat memberikan sumbangan berharga untuk perbaikan dalam hal teknik dan metode
statistik untuk penelitian. Namun demikian, penelitian kausal komparatif juga tak luput dari aneka kekurangan. Adapun yang
menjadi kekurangan utama penelitian ini ialah tidak memiliki kontrol yang
sebenarnya karena peneliti tidak bisa memanipulasi variabel bebas secara
sengaja. Peneliti hanya memanipulasi subjek-subjek melalui penetapan
karakteristik subjek yang selektif. Namun demikian, penelitian ini tetap
bernilai bagi pengembangan khasanah ilmu dalam bidang penelitian dan juga
bidang-bidang lainnya.
Referensi
Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: Rajawali Pers, 2009
http://ppsunj.org/pps/wp-content/uploads/2011/07/3-Eksperimen-Expost-Facto.doc, diakses di Jakarta, 20 oktober 2011
http://staff.undip.ac.id/fisip/ahmadtaufiq/files/2010/07/bab-i06-proses-n-jenis- penelitian.doc, diakses di Jakarta
20 oktober 2011.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif, dan R & D. Bandung:
Alfabeta, 2011
Tjala,Awalludin. “Penelitian Ex post facto” (manuskrips) Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2011
Tuwu, Alimuddin (penterj.) Pengantar Metode Penelitian, Jakarta:
Penerbit Universitas Indonesia, 1993
[2] http://staff.undip.ac.id/fisip/ahmadtaufiq/files/2010/07/bab-i06-proses-n-jenis-penelitian.doc,
diakses di Jakarta 20 oktober 2011.
[10] Emzir, Op. Cit.,hal. 127-129
[12] http://ppsunj.org/pps/wp-content/uploads/2011/07/3-Eksperimen-Expost-Facto.doc,
diakses di Jakarta, 20 oktober 2011