Sabtu, 02 Juni 2012

Resume Materi (Teaching)


RESUME
PERKULIAHAN ORIENTASI BARU DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN

HARI, TANGGAL   :  Selasa, 14 Pebruari 2012               JAM               08.00-10.15
TOPIK                       :  Teaching (instruction)                   RUANG         : 304


A.  SUMMARY MATERI
       Materi yang dibahas dalam topik ini ialah pembelajaran yang efektif. Ada tiga fokus utama yang dibahas yakni karakteristik guru yang efektif, strategi pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran.
       Guru yang efektif ialah guru yang mengetahui pokok mata pelajaran, mengetahui tentang cara siswa belajar, menguasai kemampuan mengajar, guru yang memiliki tujuan yang jelas dalam mengajar, bersikap hangat, antusias, dan peduli terhadap siswa. Secara lebih tepat, guru yang memiliki kompetensi personal, sosial, profesional, dan pedagogik.
       Konsep strategi pembelajaran berasal dari pendekatan dalam pembelajaran. Ada dua pendekatan yang umum dikenal yakni pendekatan yang pembelajaran langsung, dan pembelajaran tidak langsung. Dari pendekatan ini, muncullah dua strategi pembelajaran yakni strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan strategi pembelajaran yang berpusat pada guru.
       Pembelajaran langsung ialah sebuah pendekatan terstruktur dan berpusat pada guru yang digolongkan berdasarkan arahan dan pengendalian guru, harapan guru yang tinggi untuk kemajuan para siswa, waktu maksimum yang dihabiskan para siswa untuk menyelesaikan tugas akademis, serta upaya-upaya dari guru untuk meminimalisasi pengaruh negatif. Pengajaran langsung digunakan untuk menjelaskan pelajaran dimana guru memindahkan informasi langsung kepada siswa, dengan menata waktu pelajaran untuk mencapai beberapa tujuan yang ditentukan dengan jelas seefisien mungkin. Pengajaran langsung sangat tepat digunakan untuk mengajarkan isi informasi atau kemampuan yang telah didefinisikan dengan baik yang harus dikuasai siswa. Fokus dari pengajaran secara langsung ini adalah aktivitas akademis; materi nonakademis cenderung tidak digunakan.
       Strategi pembelajaran yang dipakai dalam pendekatan pembelajaran langsung ialah pembelajaran yang berpusat pada guru. Ada beberapa point penting berkaitan dengan pembelajaran yang berpusat pada guru, yakni orientasi, peninjauan topik, ceramah, penjelasan, dan demonstrasi, tanya jawab dan diskusi, pembelajaran penguasaan materi, tugas di bangsu sekolah, pekerjaan rumah (PR), penerapan sistem pembelajaran kooperatif.
       Selain pembelajaran langsung, ada juga pembelajaran tidak langsung (indirect instruction). Dalam pendekatan ini, pengajaran dan perencanaan berpusat pada siswa. Tugas pendidik adalah melibatkan pikiran siswa dengan konsep yang ampuh dan bermanfaat. Persepsi siswa tentang lingkungan belajar yang positif dan hubungan interpersonal dengan guru, faktor-faktor yang berhubungan dengan pengajaran berpusat pada siswa merupakan hal penting dalam meningkatkan motivasi dan prestasi siswa.
       Ada empat (4) faktor utama dalam pendekatan ini, yakni pertama, kognitif dan metakognitif; Kedua, motivasional dan emosional; Ketiga, perkembangan dan social; Keempat, perbedaan individual. Prinsip ini menekankan pembelajaran dan pelajar yang aktif dan reflektif. Menurut kelompok kerja ini, pendidikan akan lebih baik apabila fokus utamanya adalah pada orang yang belajar (learner).
       Pendekatan pembelajaran tidak langsung mengedepankan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa (learner-centered). Strategi ini mengisyaratkan pembelajaran yang berbasis problem, penggunaan pertanyaan esensial, pembelajaran penemuan (discovery learning), dan pembelajaran konstruktivistik.
            Topik yang tak kalah pentingnya juga yang dibahas dalam tema ini ialah topik mengenai perencanaan pembelajaran atau yang sekarang lebih dikenal dengan istilah RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). Rencana pembelajaran yang dibuat menggunakan strategi-strategi pengajaran yang berpusat pada siswa.  Namun demikian, perlu disadari bahwa pengajaran yang efefktif menuntut penggunaan banyak strategi. Guru harus menggunakan strategi pengajaran yang membantu siswa mengingat apa yang diajarkan kepada mereka.
Pelajaran yang diberikan hendaknya memperhitungkan karakteristik intelektual dan sosial siswa di kelas tersebut dan juga karakteristik intelektual, sosial, dan budaya siswa tertentu. Guru harus memastikan siswa tertarik dan termotivasi untuk mempelajari subjek tersebut.
Untuk melihat apakah siswa mempelajari apa yang diajarkan, guru dapat mengajukan pertanyaan atau menggunakan ujian atau meminta siswa menunjukkan pemahaman mereka dengan menciptakan dan menginterprestasikan eksperimen, dan guru harus menanggapi dengan tepat apakah semua penilaian ini memperlihatkan bahwa siswa menghadapi kesulitan.   
      Dalam menyusun suatu perencanaan pembelajaran, guru perlu memperhatikan beberapa hal penting dalam perencanaan, seperti tujuan atau hasil pembelajaran; apa yang hendaknya diketahui atau sanggup dilakukan siswa setelah pelajaran; Informasi, kegiatan, dan pengalaman apa saja yang akan diberikan guru; berapa banyak waktu diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut; buku, bahan dan dukungan media apa saja yang disediakan guru; metode pengajaran dan struktur partisipasi apa saja yang akan digunakan.

B.  ISU DALAM DISKUSI
  • Bagaimana Uraian tentang RPP? (Ode Zulaeha) Untuk pengetahuan awal berpusat dari guru, lalu dilakukan praktek dan diskusi
            RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dibuat sebelum kegiatan pembelajaran dilaksanakan. RPP berisi gambaran tentang proses kegiatan pembelajaran, yang menjadi panduan bagi guru dalam pelaksanaan pembelajaran untuk satu atau lebih kompetensi dasar. Unsur-unsur RPP yang lengkap memuat, identifikasi sekolah, standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, media, sarana, alat, bahan, waktu, dan proses pembelajaran (awal, inti, dan akhir).
            Rpp mengisyaratkan kegiatan pembelajaran yang mengaktifkan peran peserta didik. guru mesti memiliki kemampuan awal yang memadai, agar mudah dalam menjadi fasilitator bagi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kemampuan awal guru tersebut, pada gilirannya akan mengajak anak untuk memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang semestinya mereka miliki setelah mereka mengikuti kegiatan pembelajaran.

  • Kemampuan apa saja yang dimiliki guru agar menjadi baik? Proses belajar mengajar seperti apa yang baik? (Afrinawati)
            Kemampuan seorang guru yang baik ialah bahwa seorang guru harus memiliki kompetensi dasar sebagai pendidik dan pengajar yang kompeten. Kompetensi yang dimaksud seperti yang ditetapkan dalam undang-undang yakni kompetensi pedagogik, kompetensi personal, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional.
            Proses belajar mengajar yang baik ialah pembelajaran yang mengaktifkan semua komponen dalam kegiatan pembelajaran. Guru mesti mampu menerapkan aneka pendekatan, strategi, metode, teknik, dan taktik pembelajaran. selain itu, pembelajaran yang baik dan efektif ialah pembelajaran yang tetap mengacu padda tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Jadi, guru tetap menjadi fasilitator yang memberi riang gerak bagi siswa untuk belajar namun tetap terfokus pada tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran tersebut.

  • Langkah-langkah apa yang harus dilakukan sebagai awal pembelajaran? Bagaimana jika siswa memiliki gangguan (misalnya tuna rungu) sehingga siswa tersebut dapat belajar secara efektif? (Jakaruddin)
            Langakh awal dalam kegiatan pembelajaran disebut apersepsi. Kegiatan apersepsi mengajak dan membawa anak kepada situasi pembelajaran. secara praktis hal ini dapat berupa penjelasan tentang pelajaran yang telah lewat atau juga pengetahuan awla siswa tentang topik yang akan dipelajari. Guru hendaknya bersifat terbuka dan memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan dan mengkonstruksikan sendiri pengetahuannya.
            Anak-anak yang mengalami gangguan fisik, tentu juga bisa belajar secara efektif. Hal ini tergantung pada situasi dan keadaan anak tersebut. Misalnya, masih sangat efektif kalau seorang anak yang buta untuk mengikuti pelajaran musik, walaupun dia tidak bisa melihat, namun sangat tidak efektif, bila dia dipaksa untuk belajar kimia atau fisika. Hal ini sangat tergantung pada upaya guru untuk mengenal dan mampu mengidentifikasi kemampuan dan perbedaan individu para siawa.

  • Pembelajaran efektif jika ada perbedaan latar belakang, bahasa, budaya, sosial ekonomi. Bagaimana cara pengelolaan pembelajaran seperti itu? (Sandra Novieta)
            Pembelajaran efektif tetap dapat terlaksana dalam konteks anak didik yang memiliki aneka latar belakang yang berbeda, baik dari segi ekonomi, bahasa, budaya dan kehidupan sosial-kemasyarakatan. Dalam hal ini menjadi tugas guru untuk mengidentifikasi latar belakang siswa yang beragam ini. Guru hendaknya dapat menerapkan berbagai pendekatan dan strategi/metode berhadapan dengan anak-anak yang beragam.
            Sebagaimana telah dibicarakan dalam topik perbedaan individu, guuru harus mampu menerima perbedaan yang ada dan memotivasi siswa untuk menghargai, menerima, menghirmati, perbedaan yang ada dan menciptakan situasi kondusif dalam keberagaman.

  • Apakah tidak ada kesenjangan antara pembelajaran yang efektif dan tidak efektif? Berpusat pada guru, Berpusat pada siswa? (Ode Zulaeha)
            Kesenjangan dalam praktik belajar sesungguhnya terjadi manakala pebelajar dan guru serta berbagai pihak yang berkepentingan dalam pembelajaran tidak saling bekerja sama. Selain itu juga biila guru tidak mengaktifkan segala komponen pembelajaran. Penggunaan variasi metode/strategi dalam pembelajaran dapat menjawab persoalan ini. Guru harus berupaya untuk menggunakan aneka strategi dan metode sesuai dengan tema dan tujuan pembelajaran, sehingga pelajaran benar-benar dilihat dan dialami sebagai pelajaran yang efektif.
            Antara strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan strategi yang berpusat pada guru sebenarnya tidak terdapat kesenjangan, karena kedua strategi ini akan memberikan makna belajar yang mendalam apabila dipadukan. Tidak mutlak satu pendekatan/strategi dapat efektif. Oleh karena itu perlu variasi strategi/pendekatan. Misalnya pendekatan kooperatif, berkolaborasi dengan metode ceramah, demostrasi atau diskusi.

  • Bagaimana pendekatan pembelajaran yang efektif? (Rahmat)
            Pendekatan pembelajaran yang efektif akan terjadi bila pembelajaran itu terfokus pada tujuan yang telah ditetapka yang ingin dicapai dalam kegiatan pembelajaran tersebut sebagaimana yang termuat dalam kurikulum atau juga yang ada dalam RPP. Selain itu, pembelajran dikatakan efektif apabila dalam kegiatan pembelajaran, seorang guru mengaktifkan semua komponen pembelajaran seperti Siswa, guru, materi, metode/strategi, sumber/alat/sarana, lingkungan/setting pembelajaran.

  • Bagaimana langkah-langkah yang dilakukan seandainya pembicara menjadi kepala dinas seandainya di lapangan ditemukan guru-guru yang tidak efektif? (Jakaruddin).
                        Persoalan guru yang intensional memang secara praksis terbentur praktik pendidikan yang kurang serius dan terbendung masalah. Banyak guru yang tidak efektif dalam melaksanakan tugasnya. Seturut perkembangan jaman dan perkembangan sistem dalam pendidikan, saat ini banyak sekolah yang memiliki monitor khusus untuk selalu mengamati kerja guru dalam mengajar. Selain itu juga peran pengawas dari dinas terkait sangat penting untuk menyelesaikan persoalan seperti ini.
                        Di banyak tempat juga ada organisasi para guru yang selalu berkumpul bersama untuk saling membagi pengalaman dalam mengajar dan saling mengevaluasi keberhasilan mengajar para guru. Terlepas dari organisasi tersebut, di sekolah, juga guru-guru selalu ada waktu untuk saling membagi pengalamannya dengan teman gurunya. Mungkin hal ini akan memotivasi guru agar mampu menerapkan pembelajaran efektif di kelasnya.

·         Masukkan dari Pak Asep:
F ada beberapa term penting dalam topik pembahasan tentang teaching, yakni Learning (belajar), Teaching (pengajaran), Instruction (pengajaran), Teaching and learning (belajar mengajar), Teaching for learning (mengajar untuk belajar (pembelajaran)).
F Woolfolk (2004) mendefinisikan belajar sebagai proses perubahan yang relatif permanen pada pengetahuan atau tingkah laku yang disebabkan oleh suatu pengalaman. Perubahan tersebut terjadi setelah orang mengalaminya dalam pengalaman. Pengalaman itu sendiri mengisyaratkan ada action (tindakan) dan proses interaksi dengan lingkungan. Pengalaman tersebut erat kaitanya dengan perubahan kognitif, afektif, psikomotorik. Sementara itu Santrock melihat belajar sebagai perubahan perilaku, pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil dari pengalaman. Secara umum, dapat dikatakan bahwa belajar ialah proses perubahan yang terjadi pada seseorang seteah menjalani suatu pengalaman.
F Bila dibandingkan antara taksonimo Bloom dengan pandangan psikologis tentang perubahan akibat belajar maka akan diperoleh bahwa dalam taksonomi Bloom, belajar merupakan perubahan pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotirik, sedangkan dalam bahasa psikologi, perubahan itu terjadi dalam hal biologis, kognitif, dan socio-emotional. Yang diutamakan, sesungguhnya ialah sesuatu yang tampak dan tidak tampak. Dalam psikologi yang diutamakan ialah apa yang dirasakan.
F Istilah teaching (mengajar) ialah Upaya untuk memfasilitasi, meyediakan, atau menciptakan sesuatu situasi yang memungkinkan siswa untuk belajar. Pengertian ini akan mengarahkan kegiatan mengajar menjadi suatu kegiatan Pembelajaran, dengan ciri khas: peserta sebagai subek yang aktif dan guru/instruktor sebagai fasilitator.
F Pembelajaran dapat dilihat sebagai suatu sistem. Sebagai suatu sistem, pembelajaran merupakan suatu proses dalam sistem tertentu dan dipengaruhi oleh banyak faktor pendukung. Faktor-faktor pendukung pelaksanaan proses belajar tesebut ialah in-put (pebelajar dengan segala situasinya), environmental in-put (masukan/pengaruh lingkungan, resource in-put, dan juga out-put yang berupa kemampuan, keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki oleh pebelajar.
F Pembelajaran efektif, mengisyaratkan pembelajaran sebagai proses dan sebagai hasil.. sebagai proses, pembelajaran harus sistematik, normatif, efisien, dan menyenangkan. Ada juga dua hal penting yang harus diperhatikan dalam proses yakni strategi/metode dan clasroom management. Yang bertanggung jawab terhadap dua aspek ini ialah guru. Hasil dari proses belajar ialah bahwa Peserta menguasai materi atau kompetensi yang diharapkan secara bermakna.
F Siswa, guru, materi, metode/strategi, sumber/alat/sarana, lingkungan/setting merupakan juga komponen-komponen penting yang ada dalam pembelajaran. Pembelajaran akan menjadi suatu pembelajaran efektif apabila, mengaktifkan semua komponen-komponen ini secara menyeluruh dan seksama.
F Guru sebagai tokoh penting dalam pembelajaran harus memiliki kompetensi khusus yang terdiri dari Kompetensi personal (fisik sehat dan menarik, disiplin tanggung jawab, cerdas, tekun, sabar, ramah, hangat, tegas, jujur, adil, berakhlak (moral)); Kompetensi profesional (menguasai materi, kemampuan mengelolah pembelajaran, kemampuan meneliti, memiliki wawasan global); Kompetensi sosial (interaksi dan kerja sama konstruktif dengan siswa, kolega, atasan, orang tua, masyarakat, dan profesi lain);
F Bila dilihat secara jeli dari cara pandang psikologis, sebetulnya ketiga kompetensi itu bisa dirampingkan menjadi dua yakni kompetensi personal dan kompetensi profesional.
F Ada empat kemampuan dasar menjadi guru yang expert (Peterson, 1988; Shulman,1987) dalam egen dan Kaucak, 2004), yakni:
  Knowledge of content: penguasaan terhadap materi yang diajarkan.
  Pedagogical content knowledge: bagaimana suatu materi disusun dan disajikan sehingga mudah dipahami oleh peserta didik.
  General pedagogical knowledge: kemampuan untuk mengelolah kegiatan pembelajaran, meliuti dua komponen dasar yakni penguasaan tentang staretegi dan kemampuan mengelolah kelas.
  Knowledge of learner and learning: pengetahuan dan pemahaman tentang anak (peserta didik).
F Kurikulum terdiri dari beberapa komponen, yakni Tujuan, isi, proses, evaluasi.
F Ada beberapa pendekatan dalam pembelajaran yang secara umum dikategorikan dalam dua pendekatan utama yakni Pertama, pembelajran langsung: pesan-pesan pembelajran disampaikan secara langsung oleh guru kepada siswa. Strategi yang digunakan dalam pendekatan langsung ini ialah strategi Teacher center dengan menggunakan metode ceramah. Kedua, Pembelajaran tidak langsung: siswa memperoleh pesan2 pembelajaran, tetapi tidak secra langsung didapat dari guru, melainkan suatu proses yang dilakukan sendiri oleh siswa. Pembelajaran ini menerapkan pembejajaran yang berpusat pada siswa (learner-centered). Metode yang dipakai dalam pendekatan dan strategi ini meliputi metode tanya jawab, eksperimen, tugas, diskusi, dan lain-lain.

C.  REFLEKSI
       Pembelajaran efektif merupakan model pembelajaran yang diharapkan selalu diterapkan dalam konteks pembelajaran di semua lembaga pendidikan. Hemat saya, pelaksanaan pembelajaran yang efektif akan terjadi bila guru mengetahui dan mendalami tentang makna dan fungsi model, pendekatan, strategi, metode, tekhnik, dan taktik dalam pembelajaran.
       Pembelajaran juga disebut terlaksana sebagai suatu pembelajaran efektif juga tentu mengisyaratkan kefektifan guru dalam mengaktifkan semua komponen pembelajaran termasuk dua hal penting yang sangat menentukan yakni keaktifan siswa dan kemampuan guru dalam mengelolah kelas. Keterampilan mengajar seorang guru seperti keterampilan menjelaskan, keterampilan memimpin diskusi, keterampilan mengelolah kelas, keterampilan bertanya dasar, keterampilan membuka dan menutup pembelajaran, ketrampilan menciptakan variasi, Ketrampilan memberikan penguatan, dan Keterampilan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran, merupakan sederetan keterampilan dasar yang harus dimiliki guru agar mampu menjadi tenaga pendidik dan pengajar yang kompeten. Hal ini akan senada dengan apa yang ditegaskan dalam undang-undang yakni bahwa seorang guru harus memiki kemampuan khusus atau memiki kompetensi khusus seperti kompetensi personal, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi prefesional. Selain itu juga kompetensi managerial, agar mampu memanajemen kelas, megelolah kelas sebagai tempat dan situasi yang efektif dan efesien untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
       Penggunaan variasi strategi dan metode dalam kelas juga sangat diperlukan untuk mengefektifkan suatu kegiatan pembelajaran. tentu penggunaan metode dan strategi dimaksud harus disesuaikan dengan topik dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Semuanya ini sesungguhnya dilakukan agar siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran, sehingga mereka dapat mengkonstruksi dan menemukan sendiri pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan mereka kembangkan.

Nama              : Alfonsus Sam
No.induk        : 7816110450

Tidak ada komentar: